Sudah Diperbaiki, UPK Sebut Kerusakan Kandang saat di Tangan Penerima

Rabu 21-11-2018,18:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Kerusakan kandang ayam yang diterima Ruswi, salah seorang rumah tangga miskin (RTM), warga Desa Gembongan, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, kini sudah diperbaiki. Jika sebelumnya kondisi kandang begitu memprihatinkan dengan bilah bambu yang tak utuh, sekarang berubah drastis. Kandang milik Ruswi, kini terlihat lebih rapi, kuat dan sudah dipasang atap, meskipun dari karpet bekas. Rupanya, kondisi tersebut terjadi bukan tanpa sebab. Ruswi yang sebelumnya mengeluh kondisi kandangnya rusak, langsung direspons oleh unit pelaksana kegiatan (UPK) yang turun memperbaiki kandangnya. Ketua UPK Desa Gembongan Ono kepada Radar Cirebon menuturkan, meskipun sudah diserahkan kepada penerima, pihaknya tetap merespons keluhan dari RTM terkait persoalan kandang. Pihaknya pun langsung menurunkan tim dan memperbaiki kandang yang mengalami kerusakan. “Sudah kita perbaiki. Padahal saat penyerahan kandang kondisinya bagus. Dari kita tidak ada kekurangan. Terjadi kerusakan mungkin saat proses membawa dari lokasi pembuatan ke rumah RTM. Beberapa bambu yang lepas juga ternyata setelah kita tanya itu karena disengaja. Katanya dilepas untuk nyari mangga,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Pihaknya pun menepis anggapan, terjadinya markup anggaran ataupun tindakan menyimpang terkait biaya pembuatan kandang tersebut. Yang jelas, menurutnya, anggaran sebesar Rp500 ribu tersebut, dialokasikan sebagaimana mestinya. “Jadi uang itu diperuntukan membeli material dan ongkos pembuatan. Semuanya Rp500 ribu, kita tidak kurangi atau mengambil untung. Pengerjaannya pun kita tidak borongan, tapi melibatkan masyarakat. Di UPK saya ada sekitar 15 orang yang dilibatkan dalam pembuatan kandang,” imbuhnya. Namun Ono pun masih sanksi untuk jenis ayam yang nanti akan disertakan dalam program dari Kementerian Pertanian tersebut. Menurutnya, beberapa waktu yang lalu, ia mendengar jika bantuan ayam yang dimaksud adalah ayam ras dari Bogor bukan ayam petelur yang ramai diberitakan. “Tapi saya juga gak tahu, ada yang ngomong petelur, ada yang ngomong ayam ras. Nanti nunggu saja yang datang ayam apa. Katanya bulan Desember untuk ayamnya. Di Desa Gembongan ada lebih dari 181 penerima bantuan,” ungkapnya. Untuk design sendiri menurut Ono, disesuaikan dengan gambar dan petunjuk dari dinas terkait. Sehingga dipastikan tidak ada material yang di mark up ataupun dikurangi. Sementara itu, Kadiv Investigasi LSM Kompak Sandy Permana kepada Radar Cirebon mengapresiasi upaya cepat yang dilakukan UPK untuk memperbaiki kandang-kandang yang rusak. “Semuanya harus diperbaiki. Cek lagi, karena keluhan dan aduan yang masuk ke kami tidak hanya satu. Tapi intinya, saya apresiasi upaya baiknya sudah turun langsung melakukan perbaikan,” pungkasnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait