Ratusan Paus Pilot Terdampar di Selandia Baru

Rabu 28-11-2018,03:03 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

WELLINGTON - Sekitar 145 paus pilot ditemukan terdampar di sebuah pantai di Pulau Stewart, yang merupakan bagian dari Selandia Baru. Tubuh paus-paus itu ditemukan seorang pejalan kaki pada Sabtu (24/11) malam lalu, berhamburan di sepanjang pantai Mason Bay. Terkait temuan ini, pihak berwenang mengatakan jika separuh dari paus-paus ini, sudah dalam keadaan mati pada saat itu, sementara sebagian lainnya terpaksa dimatikan, karena terlalu sulit untuk diselamatkan. BBC, Senin (26/11) melansir, jika paus-paus pilot ini terdampar di dua polong, sekitar 2 kilometer terpisah, di sebuah pantai terpencil di Rakiura (Pulau Stewart) di lepas pantai Pulau Selatan \"Sayangnya, kesuksesan untuk mengembalikan (paus-paus ini) kembali ke air, adalah sangat rendah,\" kata Ren Leppens dari Departemen Konservasi regional (DOC) dalam sebuah pernyataan resminya. Menurut Leppens, lokasi pulau yang terpencil serta tidak mendukungnya bantuan sumber tenaga manusia, sama sekali tidak membantu upaya penyelamatan mamalia yang tergabung dalam genus Globicephala itu. \"Karena lokasi terpencil dan kurangnya personel di dekat lokasi serta kondisi ikan paus yang memburuk, maka tindakan yang paling manusiawi dilakukan adalah melakukan euthanasia,\" ungkap Leppens. \"Namun, itu bukanlah keputusan yang mudah. Hati ini hancur setiap kali melakukan euthanasia,\" Leppens berujar. Sementara itu, pada sebuah insiden yang berbeda, 12 paus jenis pygmy dan paus sperma juga ditemukan terdampar di Selandia Baru, selama akhir pekan lalu. Dalam sebuah pernyataan DOC menjelaskan terdamparnya paus di Selandia Baru, bukanlah pemandangan jarang. Setidaknya, kata organisasi itu, tercatat 85 insiden sejenis yang terjadi setiap tahunnya. Kendati demikian, DOC mengaku belum dapat memastikan kondisi apa yang memicu ikan-ikan ini, termasuk lumba-lumba, terdampar di sepanjang pantai di negara yang terletak di barat daya Samudera Pasifik itu. Meski tidak dapat memastikan, DOC menyebutkan, beberapa faktor penyebab seperti sakit, kesalahan navigasi, jatuh atau karena menjadi kejaran predator adalah beberapa alasan di balik sering terdamparnya ikan-ikan ini di kawasan Oseania itu. (ruf/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait