Pantau Audisi Lewat Skype

Minggu 24-03-2013,08:51 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SAAT ini Gita Gutawa tengah menempuh pendidikan di University of Birmingham, Inggris. Namun, itu tak sedikit pun menghalanginya dalam menggarap album Di Atas Rata-Rata. Mulai proses audisi hingga pemilihan lagu, dia terlibat di dalamnya. Kebetulan, audisi di beberapa kota yang digelar sejak Januari 2012 bertepatan dengan jadwal libur kuliahnya. ”Kebetulan waktu itu aku libur, jadi aku terlibat banyak dalam pemilihan mereka,” ungkapnya. Begitu kembali ke Birmingham, proses penyeleksian dilakukannya melalui skype. Intinya, dia tidak mau melewatkan setiap tahapan dalam penggarapan album berisi sepuluh lagu tersebut. ”Ada beberapa audisi aku ikut, dan banyak yang aku lakukan lewat skype. Papa kirim video audisi ke aku. Meeting pun saya dan papa lewat skype,” katanya. Hasilnya, terpilihlah Noni, Woro, Kanya, Rafi, Dian, Ari, Sensen, Naomi, Rara, Dea, Christo, Moses, dan Sabian. Enam diantaranya, dibentuk menjadi trio. Naomi, Rara dan Dea sebagai Aorea, serta Christo, Moses dan Sabian untuk Boy Soprano. Setelah itu, pemilihan lagu sesuai karakter suara masing-masing dimulai. Gita yang bertanggung jawab untuk proses itu. Dia pun berkewajiban mengajarkan mereka menghadapi audiens di atas panggung. ”Ini sangat menyenangkan. Meski mereka anak-anak, mereka sangat mudah diolah. Kami tinggal mengarahkan mereka. Pemilihan lagu kami lakukan pas workshop. Ada beberapa yang memiliki karakter sama, kami bentuk sebuah vocal group. Kami gali lagi kemampuan mereka, apa yang bisa ditonjolkan. Dan kami memilih lagu yang paling cocok sesuai dengan kelebihan suara mereka,” terangnya. Bukan hanya album, dia dan ayahnya tengah menyiapkan konser untuk ke-13 anak tersebut. Menurutnya, itu merupakan cara terbaik untuk mengenalkan mereka kepada pecinta musik tanah air. Selain itu, mereka akan diikutsertakan dalam berbagai festival internasional agar kemampuan menyanyi di atas rata-rata yang dimiliki, bisa diketahui masyarakat dunia. ”Langkah tersebut merupakan jalan yang tepat untuk memperkenalkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki anak-anak yang piawai melantunkan beragam genre musik,” tuturnya. ”Celine Dion mau tur dunia, mencari vokalis pendamping mesti ke Filipina, apa-apa nyarinya ke Manila. David Foster juga begitu. Ya, kita lihat saja nanti siapa di antara 13 anak ini yang bakal berhasil,” tambah Erwin. (ash)

Tags :
Kategori :

Terkait