Ini Tradisi Syukur Masyarakat Tionghoa di Penghujung Tahun yang Mulai Luntur

Senin 24-12-2018,01:07 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Masyarakat Tionghoa selalu merayakan tradisi makan kue onde di setiap penghujung tahun, yakni di bulan Desember. Sayangnya, tradisi santap kue onde dengan keluarga, mulai ditinggalkan. Padahal, meski tidak semeriah Imlek, perayaan menyantap onde memiliki nilai sejarah yang perlu dilestarikan. Hal itu diungkapkan pengurus Wihara Dewi Welas Asih, Ahong kepada Radar Cirebon.  “Nah, kalau untuk tradisi sembahyang, seperti sembahyang kue bulan, kayak seperti hari ini, ini kan sudah penghujung tahun. Kalau di China itu biasanya melaksanakan tradisi sembahyang kue onde tiap 22 Desember, yang dalam istilahnya merupakan sembahyang penghabisan dalam satu tahun ini,” ujarnya, Sabtu (22/12). Namun, lanjut Ahong, tradisi menyantap kue onde di Jawa Barat khususnya di Cirebon, sudah berkurang dan mulai menghilang. Tetapi masih ada yang melakukan ritual. Hanya segelintir orang yang melaksanakannya. Diakuinya, tradisi santap kue onde tidak seperti di luar Jawa Barat. Karena masih banyak yang melaksanakan tradisi menyantap kue onde bersama keluarga. “Sedangkan untuk ibadah sembahyang di Jawa Barat cukup bagus,” ucapnya. Lebih lanjut, dikatakan Ahong, menyantap kue onde yang disajikan bersama-sama keluarga di rumah merupakan bentuk syukur di penghujung tahun menuju bertambahnya tahun. “Dengan menyantap kue onde, artinya akan bertambah lagi umur kita dengan harapan baru yang lebih baik lagi,” jelas Ahong. Diungkapkannya, pembuatan kue onde disajikan dengan dilengkapi air jahe. Juga biasa dipersembahkan untuk para leluhur. Tujuannya sebagai tanda bakti kepada para leluhur serta dewa dan dewi. Menurut Ahong, berkurangnya tradisi menyantap kue onde di Jawa Barat karena banyak yang menganggap agama Budha ini kuno. Selain itu, karena perkembangan zaman. Ahong berharap, warga etnis Tionghoa di Cirebon tenang, tentram, damai, dan tidak ada konflik. “Kami juga berharap agar semua masyarakat di Indonesia makmur dari segi ekonominya, insfratruktur dan politiknya tetap dijaga,” pungkasnya. (pid-mg)

Tags :
Kategori :

Terkait