Festival Gunung Ciremai Berlangsung Meriah

Senin 24-12-2018,23:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

KUNINGAN-Festival Gunung Ciremai (FGC) di Bumi Perkemahan (Buper) Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, berlangsung meriah, Sabtu-Minggu (22-23/12). Acara yang menghadirkan berbagai potensi jasa wisata dan seni budaya kreasi masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) tersebut cukup menarik minat wisatawan domestik. Tak hanya itu, acara yang baru pertama digelar tersebut juga dimeriahkan dengan talkshow yang menghadirkan pembicara kompeten di bidang konservasi dan pengembangan wisata dan bedah buku. Di hari pertama FGC diawali dengan pelepasan 100 pendaki dari berbagai usia dan komunitas menuju puncak Ciremai diiringi tarian Sunda. Dilanjutkan pembukaan oleh Direktur Kemitraan Lingkungan Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan Jo Kumala Dewi ditandai dengan membunyikan alat musik tradisional angklung. Dilanjutkan acara talkshow dengan tema “Pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai untuk Kedaulatan Rakyat”. Hadir sebagai pembicara adalah Bupati Kuningan Acep Purnama, Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Majalengka Mumuh Muhidin, General Manager Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Ari Widodo, Direktur Kemitraan Lingkungan Ditjen PSKL Jo Kumala Dewi dan Ketua Forum Ciremai Sanusi Wijaya. Kepala Balai TNGC Kuswandono sekaligus mewakili Direktorat Jenderal KSDAE bertindak sebagai moderator dan narasumber didampingi artis cantik Regitha. “Leuweung hejo, rahayat ngejo (hutan lestari, masyarakat sejahtera, red). Itu yang terpenting dalam pengelolaan Gunung Ciremai”, kata Bupati Kuningan Acep Purnama mengawali paparannya. Hal itu diamini Jo Kumala Dewi, Direktur Kemitraan Lingkungan Ditjen PSKL. “Tanpa adanya hutan yang lestari, maka tidak ada hidup yang enak. Oleh karenannya masyarakat punya hak dan kewajiban terhadap hutan”, ujarnya. Sementara Ari Widodo, General Manager Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati mengatakan, pihaknya siap mendukung transportasi pariwisata Ciremai dari penerbangan dalam negeri. Pada satu kesempatan, Ketua Forum Ciremai Sanusi Wijaya memberikan dukungan moril kepada semua hadirin. “Perpaduan nature dan culture mulai terlihat sehingga potensi Gunung Ciremai layak menjadi sumber kehidupan masyarakat”, katanya. Di penghujung diskusi, Kepala Balai TNGC Kuswandono mengingatkan pengelolaan TNGC mesti berpedoman pada pilar konservasi yakni perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan yang lestari. “Pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai berpedoman pada kelola ekologi, ekonomi dan sosial budaya. Ketiganya punya ikatan yang saling mempengaruhi”, ujar Kuswandono. Acara Festival Gunung Ciremai ini kata Kuswandono, adalah yang pertama kali digelar dan diharapkan akan menjadi agenda rutin tahunan dengan peserta dan partisipasi masyarakat lebih luas lagi. Festival ini, lanjut dia, bukan hanya acara TNGC melainkan sebagai salah satu upaya menyatukan taman nasional, pemerintah daerah dan stakeholder serta masyarakat mitra pengelola wisata lingkungan Gunung Ciremai. \"Festival Gunung Ciremai diikuti oleh para pelaku usaha wisata yang kami beri nama Mitra Pengelola Wisata Alam Gunung Ciremai (MPGC) dari 64 objek wisata yang ada di Kabupaten Kuningan dan Majalengka. Harapan dari festival ini sebagai momentum bersama yang akan menarik lebih banyak pengunjung yang memberikan efek domino pada peningkatan ekonomi masyarakat Kabupaten Kuningan. Dengan semakin banyaknya pengunjung nanti maka akan banyak kebutuhan home stay ketika hotel tidak cukup dan souvenir, kuliner dan lainnya,\" ujar Kuswandono. Kegiatan FGC selama dua hari tersebut, kata Kuswandono adalah puncak dari sekian banyak kegiatan. Mulai dari Festival Pariwisata Alam, Festival Seni dan Budaya, Kemah Konservasi Masa Kini, Sepeda Jelajah Nusantara, Ciremai Festival Run, Donor Darah, Lomba Mewarnai dengan berbagai hadiah dan door prize manarik. (fik)

Tags :
Kategori :

Terkait