JAKARTA - Pemerintah memutuskan untuk mengakhiri (terminasi) 18 kontrak kerja sama (KKS) migas, karena investor dinilai tidak melaksanakan komitmen eksplorasinya. Di sisi lain, pemerintah menyiapkan insentif bagi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang melakukan eksplorasi.
\"Wilayah kerja yang akan diterminasi tersebut, saat ini masih dalam evaluasi SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas). Nantinya, rekomendasi akan diserahkan kepada pemerintah untuk diputuskan. Pemerintah juga akan melakukan evaluasi terhadap kinerja mereka,\" ujar Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Edy Hermantoro, kemarin.
Sementara itu, terhadap KKKS yang berinisiatif mengembalikan wilayah kerjanya secara sukarela, pemerintah akan menindaklanjutinya dengan melakukan terminasi dan memintanya menyerahkan data pengeboran. \"KKKS seharusnya dapat memenuhi komitmen yang tertera dalam draf kontrak kerja sama. Kalau ada permasalahan seperti tumpang tindih lahan, bisa berkoordinasi dengan kami,\" sebutnya.
Edy menuturkan, Menteri ESDM akan menugaskan salah satu staf ahlinya untuk menangani permasalahan di bidang migas serta melakukan koordinasi dengan instansi lain. Dengan penanganan khusus ini, diharapkan permasalahan yang timbul dapat lebih cepat diselesaikan. \"Kita akan proaktif untuk membantu menyelesaikan permasalahan di lapangan,\" tegasnya.
Permasalahan yang terjadi dalam kegiatan usaha migas, tambahnya, tidak semata-mata kesalahan KKKS, tetapi juga terkait hal lain seperti ketersediaan infrastruktur serta transportasi. Oleh karena koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait harus berjalan baik. \"Masalah-masalah yang timbul kan harus dilihat bukan saja dari segi mereka (KKKS), tetapi juga masalah eksternal,\" ungkapnya.
Secara rutin, pemerintah melakukan evaluasi kerja KKKS, sejak KKS ditandatangani hingga eksplorasi maupun produksi. Terhadap KKKS masa eksplorasi yang tidak melaksanakan komitmennya, pemerintah bertindak tegas. \"Perusahaan yang sudah produksi pun kami lihat karena walaupun dia produksi, tapi dia harus melaksanakan eksplorasi-eksplorasinya untuk menambah potensi cadangan,\" tambahnya.
Pemerintah secara intensif tengah menggodok insentif untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi migas. Insentif ini diharapkan dapat segera rampung pada Mei mendatang. \"Kami bersama-sama SKK Migas sedang menggodok insentif apa yang cocok diberikan untuk eksplorasi. Apakah dari fiskal, non fiskal. Gunanya untuk meningkatkan produksi secara nasional,\" katanya.
Insentif bagi kegiatan eksplorasi sangat penting untuk penambahan cadangan di masa mendatang. Jika eksplorasi tidak dilakukan saat ini, maka tidak akan ada cadangan di masa mendatang. Oleh karena itu, dia kembali mengingatkan agar KKKS melaksanakan komitmen investasinya sesuai kontrak. \"Sebagus-bagusnya hasil seismik, kalau tidak pernah dibor, tidak ada artinya,\" jelasnya. (wir)