Puncak Arus Balik 2 Januari, Menhub Jamin Tidak Ada Kepdatan

Minggu 30-12-2018,23:03 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi Sabtu (29/12) mampir di rest area 207 A Palikanci. Budi usai melakukan ramp check dalam rangka Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. *** BUDI menilai akses jalan tol telah menjadi solusi. Pengguna jalan kini mampu menempuh perjalanan lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Terlebih akses tol sudah terintegrasi dari Jakarta hingga Surabaya. Menurut Budi, kedatangannya ke Cirebon ini salah satunya melihat persiapan liburan pergantian tahun baru. Dia memastikan pada saat liburan pergantian tahun baru itu tidak ada kepadatan. Karena puncaknya pada tanggal 21 Desember kemarin. \"Kalau seandainya ada kepadatan kita gunakan contra flow. Untuk masa liburan Natal kemarin naik 3 persen. Dan puncak arus balik diprediksi tanggal 2 Januari 2019,\" terangnya. Menurutnya, dengan adanya jalan tol penghubung Trans Jawa ini mulai dari Jakarta-Semarang, yang semula 8 jam sekarang bisa 5 jam. Jakarta-Solo hanya 6 jam dan Jakarta-Surabaya antara 9-10 jam. Upaya pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak cukup sampai di sini. Kata Budi, ada tugas dari Presiden Jokowi bahwa konektivitas itu harus ada. Artinya fungsi jalan tol itu bukan sekadar menghubungkan Jakarta-Semarang-Solo hingga Surabaya saja. “Keberadaan jalan tol harus memberikan multiplier effect bagi masyarakat. Kita akan buktikan bahwa jalan tol ini memberikan makna yang bermanfaat bagi masyarakat. Khususnya sekitar jalan tol. Hadirnya, UMKM di sepanjang jalan tol tepatnya di rest area. Masyarakat hanya membayar Rp15 juta/tahun. Saya kira disetiap daerah ada makanan khas di rest area sangat menarik juga,” paparnya. Jumlah rest area sepanjang jalan tol Jakarta-Surabaya sekitar 61. Pada saat hari biasa atau liburan saat ini hal itu tidak menjadi masalah. Namun ketika pada saat lebaran dianggap kurang. \"Ini harus di sikapi, tapi dengan menambah tempat parkir dan sebagainya. Karena kalau terlalu banyak rest area kemudian gak laku kasihan juga masyarakatnya. Sebab, yang paling penting adalah lahan parkirnya diluaskan. Kalau lebaran masyarakat bisa lebih leluasa dan daya tampungnya lebih banyak,\" pungkas Budi. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait