Ulama Ajak Masyarakat Perangi Berita Hoax Terhadap Pemerintah

Selasa 01-01-2019,14:10 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Sebanyak 700 warga di Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada malam pergantian baru, Senin (31/1). Pada kegiatan ini, Pengurus Masjid Al Jabar selaku penyelenggara mendoakan Pemerintah Republik Indonesia untuk menjalankan program dan semoga diberikan amanah kembali di tahun berikut untuk program yang belum dituntuskan. Ketua Riayah Masjid Al Jabar KH Bisrie Latief mengucapkan terima kasih dan partisipasinya dalam kegiatan, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ke-6 yang diselenggarakan oleh masyarakat. \"Semoga kita semua dijauhkan dari segala macam marabahaya, dan semoga pemerintahan kita dikuatkan dalam menjalankan tugas negara untuk membangun negara ini,\" tutur dia. Sejumlah daerah di negeri ini sedang terkena musibah, KH Bisrie Latief meminta masyarakat mendoakannya. \"Pemerintah saat ini banyak cobaan, oleh karenanya, kami meminta kepada masyarakat untuk mendoakannya, agar musibah di negeri ini bisa terselesaikan, dan semoga kita semua diampuni dari segala macam dosa,\" ujar dia. Sementara itu, Pengurus Pesantren Buntet - Cirebon KH Muhammad Abas Bilyakhsyi Fuad Hasim MA menegaskan, jangan sampai acara-acara keagaman di masjid dijadikan sebagai tempat politik praktis. Dirinya pun mewanti-wanti agar masalah agama dibawa-bawa ke arah politik, apalagi menyebar fitnah-fitnah atau hoax terhadap ulama-ulama NU maupun pemerintah. \"Jadi masyarakat juga harus paham, bahwa saat ini ulama NU maupun pemerintah, sedang didzolimi dengan informasi atau berita-berita hoax,\" tegasnya dalam tausyiahnya. KH Muhammad Abas Bilyakhsyi Fuad Hasim MA pun mengajak masyarakat untuk memerangi berita hoax dan fitnah terhadap pemerintah. \"Kami meminta kepada masyarakat untuk mendoakan pemimpin bangsa untuk terus menjalankan program-programnya dan dijauhkan dari segala bentuk fitnah ataupun hoax, \" pungkasnya. (rdh)

Tags :
Kategori :

Terkait