5 Fakta Dugaan Bripka Matheos Bunuh Diri Versi Polisi, Pihak Keluarga: Tak Percaya, Selama Ini Almarhum Tak Pu

Rabu 02-01-2019,17:16 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Hingga hari ini, Rabu (2/1/2019) pihak Kepolisian masih belum bisa memastikan kasus tewasnya Bripka Matheus apakah merupakan korban pembunuhan atau bunuh diri. Anggota Polsek Pancoran Mas itu ditemukan tergeletak dengan luka tembak di kepala, Senin (31/12/2018) di kawasan Pancoran Mas. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menyatakan terdapat sejumlah indikasi bahwa korban melakukan bunuh diri. Hal itu terlihat dari beberapa fakta yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP). 1. Rekaman CCTV Di antaranya rekaman CCTV bahwa korban pergi ke TKP sendirian, barang milik korban tidak ada yang hilang, senjata api (senpi) almarhum ditemukan di rumput sekitar jenazah, adanya bekas bubuk mesiu di tangan kanan korban, dan ditemukan pengiriman pesan permintaan maaf dari ponsel almarhum. \"Yang pertama adalah CCTV yang ada di lingkungan keluarga korban, maupun di lingkungan TKP. Yang bersangkutan sendirian dengan mengendarai sepeda motornya. Dia sendiri berangkat dari rumah,\" ungkap Argo, Rabu. 2. Barang-Barang Korban Tidak Hilang \"Kedua, barang-barang korban di TKP tidak ada yang hilang. Yaitu sepeda motor terparkir dengan rapih, kemudian surat-surat daripada korban dan senpi sudah keluar dari sarang sarungnya. Jadi senpi itu sudah keluar dari tempatnya, ditemukan di atas rumput ada di sekitar bodi korban,\" jelas Argo. 3. Tidak Ditemukan Luka Lebam Bekas Penganiayaan Selain itu, hasil autopsi dari pihak RS Polri Kramat Jati memperkuat indikasi bunuh diri almarhum. Yaitu tidak ditemukan luka lebam bekas penganiayaan. Hanya ada satu luka tembak yang masuk di kepala sekitar dahi kanan, kemudian luka tembak yang keluar di kepala atas kiri. 4. Luka itu adalah tembakan yang menempel ke tubuh. Jadi seolah-olah tidak ada jarak senjata dengan kepala. 5. HP Korban, mengirim ke temannya minta maaf Sementara, salah satu kerabat Bripka Matheus, Angger Aprinda (30) mengaku tidak percaya apabila salah satu keluarganya itu meninggal dunia karena bunuh diri. Sebab, almarhum tidak memiliki masalah. \"Karena selama ini dalam keluarga bapak (Bripka Matheus) tidak pernah ada masalah, cekcok apalagi masalah ekonomi semua baik saja,\" kata Angger di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Rabu (2/1/2019). Angger yang merupakan menantunya mengatakan, sebelum dikabarkan meninggal dunia, Bripka Matheus meminta kepada putrinya, Nia untuk meminta tolong mengantarkan handphone ke Polsek Pancoranmas pukul 17.00 WIB. \"Bapak handphonenya ketinggalan, disuruh minta anterin putri yang juga istri saya ke Polsek. Setelah itu istri saya langsung pulang lagi,\" ujarnya. Seperti diketahui, Bripka Matheus merupakan anggota Polsek Pancoran Mas yang sedang diperbantukan ke Satgas Anti-Teror Polda Metro Jaya. Sebelumnya, Matheos juga sempat bertugas di Satuan Brimob Polda Metro Jaya dan Satlantas Polsek Pancoran Mas. Bahkan, pernah dikirim ke Aceh pada tahun 2001 untuk operasi penanganan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Tugas itu membuat pangkat Bripka Matheus di Polri naik dalam waktu yang cepat. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait