Soal Lamer Sumber, Dishub Tawarkan Tiga Solusi

Kamis 03-01-2019,23:32 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Arus lalu lintas di persimpangan lampu merah Sumber cukup padat. Jembatan Pasar Sumber yang membentang di Sungai Cipager sudah dikaji Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon. Kajian itu menyentuh seluruh penataan wilayah ibu kota Sumber. Demikian disampaikan Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon Adang Suryana didampingi Kasi Analisis Dampak Lalu Lintas Hilman Firmansyah kepada Radar Cirebon. Dia mengaku, pihaknya sudah melakukan kajian di tahun 2019. Bahkan, dokumen amdal lalin sudah selesai digarap. \"Hasil kajian kami ini akan ditindaklanjuti dalam waktu dekat melalui rapat koordinasi dengan forum lalu lintas. Karena itu sudah masuk rencana penataan wilayah Kota Sumber. Khususnya di wilayah persimpangan seperti di lampu merah Sumber yang kondisinya sangat krodit,\" ujar Hilman. Menurutnya, indentifikasi masalah jembatan Sumber memang sangat mengkhawatirkan. Apalagi, beban kendaraan di atas jembatan saat posisi lampu merah. Sementara, kekuatan konstruksi bangunan jembatan belum diketahui. Sebab, jembatan itu sudah berdiri selama puluhan tahun. \"Urgensitas jembatan itu sebetulnya bukan kewenangan kami. Karena kewenangan jalan konektivitas saling nyambung. Ada jalan kewenangan kabupaten, ada provinsi dan nasional,\" ucapnya. Hilman mengaku, tidak mengetahui apakah jembatan itu ada penurunan di sisi konstruksi fondasi atau tidak. Sebab, yang mengetahui kondisi eksisting jembatan itu adalah DPUPR Provinsi Jawa Barat. Jika dilihat saat stagnasi kendaraan di atas jembatan getarannya sangat terasa, mengingat volume kendaraan padat. \"Wajar ketika ada rasa khawatir bagi pengguna jalan,\" terangnya. Lebih lanjut Hilman menyampaikan, per hari ini (kemarin, red) pihaknya sudah melayangkan surat ke Penjabat Bupati Cirebon, termasuk ke Balai Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat yang ada di By Pass Jl Brigjen Darsono. \"Kami hanya mengkaji kondisi eksisting daerah. Selanjutnya, mangga tindak lanjuti oleh provinsi,\" imbuhnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon Drs Abraham Mohamad MSi menuturkan, ada tiga solusi yang ditawarkan Dinas Perhubungan untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Solusi jangka pendek dengan memindahkan lampu merah. Solusi jangka menengah membangun bunderan di persimpangan jalan Sumber dengan diameter 30 meter. Sedangkan solusi jangka panjang, mengusulkan pelebaran geometris jalan. \"Pada prinsipnya, Dishub sudah merasa terpanggil. Bahkan, kami sudah mencoba beberapa kali melayangkan surat ke Dinas Perhubungan Jabar. Tapi ada kesan seolah-olah tidak diindahkan. Makanya sampai sekarang muncul isu seperti itu,\" katanya. Abraham mengaku, sudah melayangkan surat kepada Penjabat Bupati Cirebon dengan tembusan Gubernur Jabar, Ketua DPRD Provinsi Jabar, Kepala Beppelitbangda Provinsi Jabar, Dinas Bina Marga Provinsi Jabar, Kepala Dinas PSDA Jabar, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Kapolres Cirebon, Sekda, Bappelitbangda Kabupaten, Inspektorat Kabupaten Cirebon, BKAD dan DPUPR Kabupaten Cirebon. \"Kondisi eksisting jembatan Sumber yang menjadi kewenangan provinsi ini harus segera ditindaklanjuti. Termasuk ketika ada rencana pembebasan lahan untuk membuat bunderan. Maka, harus ada ganti rugi dari pemerintah. Ini harus bisa dilakukan karena kepentingannya adalah kepentingan umum,\" pungkasnya. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait