Rebut Taiwan, Tiongkok Ancam Gunakan Kekerasan

Jumat 04-01-2019,01:01 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

BEIJING - Presiden Tiongkok, Xi Jinping mendesak rakyat Taiwan agar mau dipersatukan kembali dengan Tiongkok. Dalam pidatonya yang menandai 40 tahun sejak dimulainya peningkatan hubungan, dia mengulangi seruan Beijing untuk penyatuan damai atas dasar satu negara dua sistem. Ia juga memperingatkan, Tiongkok memiliki hak untuk menggunakan kekerasan. Pasalnya, Beijing menganggap, pulau itu sebagai provinsi yang memisahkan diri dari Tiongkok. Sementara Taiwan, memerintah sendiri dan secara de-facto mandiri. Taiwan tidak pernah secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan dari daratan. Xi menjelaskan, bahwa Taiwan bagian dari keluarga Tiongkok. Menurutnya, kemerdekaan Taiwan adalah arus yang merugikan dari sejarah dan jalan buntu. \"Orang Taiwan, harus memahami bahwa kemerdekaan hanya akan membawa kesulitan. Beijing tidak akan pernah menolerir segala bentuk kegiatan yang mempromosikan kemerdekaan Taiwan. Sebaliknya, penyatuan adalah persyaratan yang tak terhindarkan untuk peremajaan besar orang-orang Cina,\" kata Xi dikutip dari laman BBC. Dia juga menyatakan, hubungan dengan Taiwan adalah bagian dari politik dalam negeri Tiongkok. Namun, jika ada campur tangan asing, hal itu tidak dapat ditoleransi. \"Beijing memiliki pilihan untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan, terhadap pasukan luar yang mengganggu penyatuan kembali secara damai dan kegiatan separatis Taiwan,\" ujarnya. Menanggapi pidato Xi, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan, Beijing harus menerima keberadaan Taiwan dan menggunakan cara damai untuk menyelesaikan perbedaannya. \"Saya ingin menyerukan kepada Tiongkok untuk secara jujur ​​menghadapi kenyataan keberadaan Republik Tiongkok di Taiwan,\" kata Tsai. \"Tiongkok harus menghormati desakan 23 juta orang tentang kebebasan dan demokrasi, dan harus menggunakan cara yang damai dan setara untuk menangani perbedaan kita,\" tambahnya. Taiwan telah bertindak sebagai negara merdeka sejak 1950, ketika pemerintah nasionalis Tiongkok dikalahkan pasukan komunis dan melarikan diri ke sana dari daratan. Namun, Tiongkok menganggap pulau itu sebagai provinsi pembangkang, bukan negara dengan haknya sendiri, yang suatu hari akan sepenuhnya menyatu kembali dengan Tiongkok. (der/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait