Tak Ada Lagi Rastra, Bulog Fokus Penyaluran Beras Komersil

Sabtu 05-01-2019,11:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Serapan gabah Bulog kepada para petani dipastikan bakal menurun pada tahun ini. Hal ini salah satunya berimbas dari adanya kebijakan Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) sebagai pengganti beras untuk rakyat sejahtera (rastra). Kasi Pengadaan Bulog Cirebon Dadang Unanda menyebutkan, pihaknya masih belum memiliki target penyerapan untuk tahun 2019. Berhubung belum adanya skema alur dari hulu ke hilir. “Dulu kita memiliki target, karena memang penyalurannya jelas ada rastra dan raskin. Sekarang kita lebih ke beras komersil,” tuturnya kepada Radar Cirebon. Untuk mendukung skema itu, maka pihaknya mulai menggalakan Rumah Pangan Kita (RPK) yang bermitra dengan masyarakat untuk membuka jaringan otlet penjuan bahan pangan pokok. Otlet yang dmiliki masyarakat ini, dibina oleh Bulog yang tujuannya untuk menjaga stabilitas harga. “Ada banyak yang disedikan, sembako, mulai dari beras, daging, telur. Keuntungannya harga tetap stabil, sesuai dengan ketentuan pemerintah,” terangnya. Hal ini juga lantaran pada tahun ini, Bulog bakal menekan penjualan beras komersil dari pada penyaluran raskin atau rastra yang programnya diganti dengan BPNT. Pihaknya menerapkan strategi dan program yang meningkatkan produksi dan penjualan komoditas pangan pokok untuk komersial. Ada beberapa komoditas yang akan dijual yaitu beras, daging, gula dan minyak goreng. “Melalui Sahabat RPK, diharapkan setiap produk-produk komoditas komersial Perum Bulog akan dikenal dan disukai masyarakat luas karena harga serta kualitas yang baik dan bersaing,” ujarnya. Kedepan, lanjut Dadang, Bulog akan mengimplementasikan teknologi Point of Sales yang dilengkapi system GPS, sehingga dapat melalui system tersebut Perum BULOG mengetahui titik-titik RPK dan sekaligus berfungsi untuk monitoring kegiatan dan inventory (stok) yang ada di RPK. “Kita siapkan juga barangnya untuk diantar ke RPK,” tandasnya. Di sisi lain, Dadang mengatakan, pada tahun ini Bulog masih tetap akan melakukan penyerapan gabah dari petani. Hanya saja kemungkinan menurun. Seperti halnya pada tahun 2018, pihaknya menargetkan penyerapan gabah dan beras sebesar 118.000 ton, atau turun dari target serapan tahun 2017 sebanyak 150.000 ton setara beras. “Kita memang masih belum menetapkan target penyerapan,” ujarnya. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait