Walah, BPJS Nunggak ke RSUD Waled Capai Rp40 Miliar

Selasa 08-01-2019,09:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Klaim pasien BPJS Kesehatan RSUD Waled untuk tahun 2018 masih belum dibayar. Jumlahnya pun cukup banyak. Jika ditotal, jumlahnya mencapai Rp40 miliar. Total tagihan tersebut berasal dari klaim bulan Agustus hingga Desember 2018. Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Waled dr H Budi Setiawan Soendjaya MM. Menurutnya total, tagihan BPJS Kesehatan RSUD Waled itu merupakan akumulasi tagihan dari mulai periode bulan Agustus 2018 sampai dengan Desember 2018. “Totalnya sekitar Rp40 miliar. Kita sudah ajukan beberapa kali pencairan ke BPJS namun memang sampai sekarang belum bisa dicairkan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat,” ujarnya saat diwawancara Radar Cirebon. Meskipun klaim BPJS tak kunjung cair, namun Budi memastikan kondisi tersebut tak membuat pelayanan di RSUD Waled tak terganggu. Pelayanan pasien, lanjut Budi, adalah hal utama yang menjadi prioritas seluruh jajaran rumah sakit. “Masih normal seperti biasa. Cuma memang saat ini terlihat agak sepi karena ada sistem rujukan berjenjang dari BPJS, di mana fasilitas kesehatan peserta BPJS ditentukan oleh sistem dan tidak bisa dipilih secara langsung oleh pasien,” jelasnya. Sistem rujukan berjenjang inilah yang menurut Budi banyak dikeluhkan oleh para keluarga calon pasien. Bahkan  seringkali pihak rumah sakit dituding mempersulit pelayanan karena tidak bisa menerima pasien yang datang ke RSUD Waled. “Tidak bisa kita terima karena rujukannya tidak muncul ke RSUD Waled. Kita juga dilema karena banyak orang sekitar rumah sakit yang justru dirujuk ke rumah sakit dengan tipe dan kelas yang ada yang justru sangat jauh dari tempat domisili calon pasien tersebut,” ujar Budi kepada Radar Cirebon. Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Cirebon Timur Iwan Gunawan mengeluhkan sistem rujukan berjenjang yang saat ini diterapkan oleh BPJS Kesehatan. Hal ini, menurutnya, menyulitkan warga untuk mendapatkan layanan tercepat karena harus pergi ke rumah sakit yang lokasinya sangat jauh dari tempat tinggal. “Saya tinggal di Waled, untuk periksa saya harus ke rumah sakit di wilayah utara, ini kan aneh. Padahal ada fasilitas pelayanan yang dekat. Harus diperbaiki. Pola berjenjang ini ada kekurangan,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait