2019, Bulog Target Dirikan 2.500 RPK

Minggu 13-01-2019,20:02 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Tahun lalu Bulog Sub Divre Cirebon berhasil membina 3.000 Rumah Pangan Kita (RPK). Pada tahun 2019,  jumlah pendirian RPK Bulog Sub Divre Cirebon yang tersebar di wilayah Kota/Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan ditargetkan kembali bertambah 2.500. Kepala Sub Divre Bulog Cirebon, Dedi Apriliyadi mengatakan, target pendirian RPK pada tahun 2019 ialah 2.500 RPK. Perum Bulog Sub Divre Cirebon terus memperbanyak rencana pendirian RPK di wilayah kerja Bulog Cirebon yang meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Majalengka dan Kuningan. \"RPK dengan harga terjangkau telah menyerap ratusan ton pangan kepada masyarakat seperti beras, gula, minyak, telur dan daging,\" kata Dedi. Menurutnya, RPK merupakan penyediaan kebutuhan pokok yang lebih murah dan berkualitas. RPK ialah outlet kecil masyarakat yang merupakan jaringan pemasaran dibina Perum Bulog dengan tujuan membangkitkan usaha rakyat kecil guna menjaga stabilitas harga. \"Kehadiran RPK diharapkan dapat memenuhi kebutuhan komoditas pangan yang diperlukan masyarakat. Karena harga yang dijual lebih terjangkau. RPK dapat didirikan tidak hanya oleh lembaga atau koperasi, pendirian RPK juga dapat dilakukan pelaku usaha mikro kecil (UMKM), selain itu masyarakat yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan,\" tuturnya. Selain itu juga, lanjutnya, Bulog menekan penjualan beras komersil daripada penyaluran raskin atau rastra yang programnya diganti dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Pihaknya menerapkan strategi dan program yang meningkatkan produksi dan penjualan komoditas pangan pokok untuk komersial. Ada beberapa komoditas yang akan dijual yaitu beras, daging, gula dan minyak goreng. “Melalui Sahabat RPK, diharapkan setiap produk-produk komoditas komersial Perum Bulog akan dikenal dan disukai masyarakat luas karena harga serta kualitas yang baik dan bersaing,” ujarnya. Bulog juga mengimplementasikan teknologi Point of Sales yang dilengkapi system GPS, sehingga dengan system tersebut Perum Bulog mengetahui titik-titik RPK dan sekaligus berfungsi untuk monitoring kegiatan dan inventory (stok) yang ada di RPK. “Kita siapkan juga barangnya untuk diantar ke RPK,” ujarnya. Di sisi lain, pihaknya menambahkan, pada tahun ini Bulog masih tetap akan melakukan penyerapan gabah dari petani. Hanya saja kemungkinan menurun. Seperti halnya pada tahun 2018, pihaknya menargetkan penyerapan gabah dan beras sebesar 118.000 ton atau turun dari target serapan tahun 2017 sebanyak 150.000 ton setara beras. “Kita memang masih belum menetapkan target penyerapan,”tukasnya. (via)

Tags :
Kategori :

Terkait