CIREBON-Sejumlah elemen organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, relawan dan profesi dari wilayah Ciayumajakuning menggelar deklarasi dan pengukuhan Badan Pemenangan Pemilu (BPN) untuk mendukung capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Ballroom di Hotel Prima, Minggu (20/1). Politisi Partai Demokrat yang hadir, Dr Ir HE Herman Khaeron MSi mengatakan, kegiatan deklarasi dan pengukuhan BPN Prabowo-Sandi merupakan kegiatan dari inisiatif masyarakat yang menginginkan adanya perubahan, sesuai dengan slogan yang selama ini didengungkan yakni #2019Ganti Presiden. Selain itu, dirinya mengklaim, tidak ada mobilisasi massa untuk hadir dalam kegiatan itu. “Saya kira acara deklarasi ini sangat baik karena kita dapat mendengar statement yang tentu menjadi inisiatif dan keinginan dari masyarakat untuk perubahan negeri ini ke arah yang lebih baik,” kata politisi yang akrab disapa Hero itu. Menurutnya, masih banyak persoalan yang masyarakat rasakan, padahal ketika era SBY keadannya masih lebih baik. “Sekarang, apa-apa mahal. Sembako, biaya transportasi, BBM dan listrik mahal. Yang ini tentu menjadi tugas negara untuk menyelesaikanya” ujar wakil ketua Komisi II DPR RI tersebut. Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur Satgas BPN Prabowo-Sandi, Muhardi Zainudin menjelaskan, Satgas BPN Prabowo-Sandi telah dibentuk hampir di semua provinsi. Tugas utamanya, sambung Zainudin, yakni mengawal pasangan Prabowo-Sandi pada pemilu presiden mendatang di setiap tempat pemungutan suara (TPS). “Pada hari pencoblosan nanti, satgas akan menyediakan dua orang di tiap TPS untuk mengawal suara Prabowo-Sandi,” ujarnya. Dijelaskan Muhardi, secara umum, peta suara Prabowo-Sandi dibagi tiga zona, yakni zona merah, kuning, dan zona hijau. “Zona merah berarti suara Prabowo-Sandi kalah, zona kuning masih diperjuangkan dan zona hijau suara Prabowo-Sandi unggul,” ungkapnya. Muhardi melanjutkan, berdasarkan survei BPN, Prabowo-Sandi meraih 60 persen suara di Pulau Jawa. Sedangkan, di Jawa Timur masih kalah tipis dan Jawa Tengah kalah banyak. “Saat ini, kami fokus di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sedangkan Jawa Barat masih unggul, bahkan bisa untuk menutupi kekurangan suara dari daerah lain,” ujarnya. (awr)
Kategori :