Hadiah Mobil Resahkan Warga

Jumat 24-09-2010,06:00 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Ditemukan di Bungkus Kopi, Ada Permintaan Transfer Sejumlah Uang JATIBARANG– Masyarakat kembali diresahkan dengan aksi penipuan yang memanfaatkan program hadiah produk makanan dalam kemasan. Modusnya, pelaku memasukkan selembar kupon ke kemasan makanan mengatasnamakan pemilik produk. Hadiah yang ditawarkan tak tanggung-tanggung, satu mobil Kijang Innova. Seperti yang dialami Casyono (28), warga Jatibarang, Indramayu. Beberapa hari lalu Casyono membeli sebungkus kopi merk tertentu yang bagian kemasan luar tertulis Uang Tunai Langsung Rejeki Ngopi. Ketika membuka bungkus kopi yang sudah bercampur gula dan susu itu, dia menemukan selembar kupon. Isinya, Casyono beruntung karena mendapatkan 1 unit mobil Toyota Kijang Innova. Mulanya, dia sangat mempercayai kupon tersebut. Sebab lembar berjudul surat pemberitahuan resmi tersebut menggunakan kop sesuai produk yang biasa dikonsumsinya. Dia makin percaya karena pelaku meyakinkan bahwa hadiah itu resmi dan tanpa diundi. “Pajak undiannya sesuai tulisan sebesar Rp25 juta ditanggung perusahaan,” kata dia, Jumat (24/9). Hal lain yang membuat ia yakin, adanya sejumlah nama dan foto sejumlah pejabat yang disertai tanda tangan. “Ada 4, yakni General Manager produk tersebut, kemudian tanda tangan pejabat Polda Metro Jaya, Departemen Keuangan RI Dirjen Pajak, dan notaris. Semuanya ada stempelnya,” sebut dia. Di situ juga terdapat ketentuan biaya administrasi balik nama (BBN STNK dan BPKB) ditanggung oleh pemenang sebanyak Rp4.550.000. Dan syaratnya harus dikirim melalui perbankan (transfer). Casyono mengaku sudah percaya 100 persen, bahkan sudah berniat mentransfer uang. Tapi beruntung, di membaca tulisan di belakang bungkus kopi. Tulisan itu adalah Hati-hati Penipuan. Hadiah hanya berupa uang tunai langsung dan tidak dipungut biaya apapun. “Setelah membaca tulisan yang ada di bungkus kopi, saya pun gak mempercayai hadiah mobil itu. Saya yakin, itu pasti penipuan,” tegasnya. Hal serupa dialami Wastim (35). Pria yang berprofesi sebagai buruh tani juga pernah menemukan kupon yang sama. Dan beruntung, dia juga belum mentransfer uang sesuai yang ditentukan dalam kupon. “Untungnya tanya-tanya dulu. Kalau benar dapat mobil tadinya saya mau pinjam dulu ke saudara buat nebus hadiahnya. Eh ternyata itu penipuan,” tuturnya lugu. (tar)

Tags :
Kategori :

Terkait