TERUS tertundanya relokasi pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Cipto Kota Cirebon menuai kritik dari wakil rakyat. Menurut anggota Komisi II, Watid Sahriar, tidak tuntasnya relokasi PKL akibat minimnya kreasi Dinas Perdagangan. Mestinya, kata Watid, Disperindagkop-UKM memiliki terobosan agar selter yang ditempati PKL memiliki daya tarik konsumen. “Harusnya bisa menciptakan gula untuk daya tarik PKL maupun masyarakat untuk datang,” tegasnya. Rencananya Komisi II akan menggelar rapat kerja bersama Dinas Pedagangan Koperasi dan UKM pada 11 Februari mendatang. Komisi II, lanjut dia, ingin menanyakan kendala yang dihadapi sehingga relokasi PKL terus tertunda. Watid tidak ingin kasus relokasi PKL ke depan gedung BAT terulang kembali. Karena minim kreasi dan inovasi, PKL di depan gedung BAT sepi pengunjung dan bubar. Disperindagkop UKM harus mencari ide agar pengunjung betah berkunjung ke selter-selter PKL. Politisi Partai Nasdem itu menilai, Dinas Perdagangan terlalu lamban dan mengatasi persoalan PKL. “Tidak perlu launching-launchingan. Pasang saja spanduk telah dibuka selter Cipto dan buat inovasi,” tegasnya. (abd)
Dinas Perdagangan Kota Cirebon Mesti Inovatif
Senin 04-02-2019,00:05 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :