Pantai Dua Desa di Indramayu Segera Dibangun Break Water

Rabu 06-02-2019,00:05 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU - Harapan masyarakat Desa Ujung Gebang, Kecamatan Sukra dan Desa/Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu ingin pantainya dibangun tanggul pemecah ombak (break water) akhirnya terealisasi. Informasi yang dihimpun wartawan di lapangan, pembangunan break water dipastikan akan direalisasikan tahun ini. Untuk Desa Ujung Gebang, break water dibangun di Pantai Plentong. Karena di desa tersebut tinggal Pantai Plentong yang belum dibangun break water. Sebelumnya, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Wilayah Sungai (BBWS) Citarum membangun break water hingga Pantai Tanjung Pura. Anggota Komisi V DPR Ri Drs Yoseph Umarhadi MSi MA mengatakan, pembangunan break water merupakan perjuangan panjang masyarakat. Kini harapan masyarakat Desa Ujung Gebang dan Juntinyuat telah terealisasi. “Masyarakat melalui pemerintah desa mengusulkan agar pantainya yang terkena dampak abrasi dibangun break water. Melalui perjuangan panjang, akhirnya terealisasi. Dipastikan tahun ini pembangunannya dilaksakanan,” ujarnya, Minggu (3/2). Yoseph menjelaskan, perbaikan Pantai Plentong Desa Ujung Gebang untuk tahap pertama mendapatkan anggaran sebesar Rp4,65 miliar. Sedangkan, untuk Pantai Desa Juntinyuat mendapatkan anggaran sebesar Rp8, 8 miliar. Sehingga total anggaran tahap pertama untuk pembangunan break water itu sebesar Rp13, 45 miliar. Yoseph berharap, dibangunnya break water di pantai dua desa tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi, Pantai Plentong adalah lokasi wisata. “Kepada pejabat desa, saya minta agar segera menyosialisasikan program ini kepada masyarakat,” pintanya. Sementara itu, Kuwu Ujung Gebang H Kusnato SE menyambut baik realisasi pembangunan break water tahun ini. Dengan dibangunnya break water, kata Kusnato, akan mencegah abrasi yang setiap waktu menggerus daratan pantai di kawasan itu. Dikatakannya, selama kurun waktu dua puluh tahun terakhir daratan pantai desanya hilang sekitar lima kilometer dari bibir pantai. Bahkan, akibat dari gerusan ombak laut sudah satu Dusun hilang. “Daratan pantai desa kami yang belum dibangun break water tinggal satu kilometer lagi. Sebelumnya break water dibangun pada tahun 2015 lalu yaitu di sebelah barat Pantai Plentong,” terangnya. Selain lahan produktif di sekitar pantai dapat terselamatkan, dibangunnya break water juga telah menyelamatkan wisata Pantai Plentong. Wisata pantai tersebut kini berkembang pesat dan memberikan PAD bagi Desa Ujunggebang.  Kusnato mengatakan, break water yang akan dibangun itu merupakan perjuangan anggota Komisi V DPR RI Drs Yoseph Umarhadi. (kom)

Tags :
Kategori :

Terkait