Bulog Indramayu Gagal Capai Target, tapi Ini Jaminannya

Rabu 13-02-2019,23:32 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU - Bulog Sub Divre Indramayu gagal mencapai target serapan beras pada tahun 2018 lalu. Target hanya tercapai 37 persen saja. Rendahnya capaian membuat target serapan pada tahun 2019 ini ikut turun. Kepala Bulog Sub Divre Indramayu Anwar Kurniawan mengatakan, serapan beras tahun 2018 lalu hanya tercapai 37 persen saja. Padahal, target 2018 seharusnya bisa menyerap 89.000 ton beras. Rendahnya serapan bukan disebabkan oleh ketiadaan beras di petani. Justru beras di petani masih tersedia banyak. Dijelaskan Anwar, Bulog memiliki keterbatasan dalam hal penyaluran beras tersebut. Hal ini sebagai dampak tidak adanya penyaluran raskin atau beras untuk warga miskin. Bulog, sebutnya, kebingungan jika harus menyerap beras dalam jumlah yang banyak, sementara pembuangannya sulit. “Kami tidak tahu akan menyuplai ke mana kalau serapan terlalu besar juga,” ujarnya. Sebelumnya, Bulog memang menyerap dalam jumlah besar karena ikut memasok beras untuk program raskin dan beras sejahtera. Namun saat ini hal itu tidak dilakukan Bulog. Menurut Anwar, Bulog tidak mau mengambil risiko jika menyimpan beras terlalu lama. Sebab dikhawatirkan beras-beras tersebut membusuk di gudang penyimpanan. Untuk itu, penyerapan beras disesuikan dengan kemampuan untuk menyalurkan beras tersebut. Sejauh ini, sebutnya, beras Bulog di lepas lewat operasi-operasi pasar. Sedangkan, beras dalam operasi pasar memiliki kualitas medium. Anwar memastikan, di gudang-gudang beras Indramayu kondisi beras Bulog masih baik, dan tidak ditemukan adanya beras dalam kondisi tak layak konsumsi. “Kami sudah melakukan pengecekan ke gudang-gudang. Hasilnya kami belum menemukan adanya beras busuk seperti di daerah lain,” jelas Anwar. Dikatakannya, sejauh ini beras-beras yang ada di gudang telah dirawat dengan baik. Secara berkala petugas menyemprotkan anti jamur supaya menjaga kondisi beras tetap baik. “Umur beras di gudang penyimpanan bisa bertahan hingga empat bulan lamanya,” tandasnya. Turunnya kemampuan menyerap membuat Bulog Sub Divre Indramayu berpikir keras. Anwar mengatakan, pada tahun 2019 ini target serapan diturunkan kembali menjadi hanya 32.000 ton saja. Jumlah tersebut sudah disesuaikan dengan kemampuan penyaluran Bulog. Kendati turun, Anwar memastikan, stok beras di Kabupaten Indramayu aman hingga September 2019 ini. Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Indramayu Sutatang mengatakan, saat ini Bulog Indramayu hanya menyerap beras saja. Hal itu tidak begitu berdampak pada petani. Sebab, petani Indramayu biasanya menjual gabah mereka kepada para tengkulak. “Para tengkulak bisa memberikan harga lebih tinggi di atas harga pembelian pemerintah,” ujarnya. (oet)

Tags :
Kategori :

Terkait