Terjadi keriuhan di lini masa media sosial Twitter Indonesia pada Kamis (14/2) malam dengan tagar #UninstallBukalapak. Munculnya tagar ini ternyata dipicu oleh cuitan CEO sekaligus pendiri Bukalapak, Achmad Zaky, di Twitter. Achmad Zaky selaku CEO dan Founder Bukalapak meminta maaf terkait cuitan kontroversialnya soal dana riset dan pengembangan atau R&D Indonesia serta \"presiden baru.\" \"Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial [Twitter],\" kata Zaky dalam rilisnya, Jumat (15/2/2019). \"Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.\" Sebelumnya, CEO berusia 32 tahun itu mencuit \"Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kayak gini (dua miliar dolar AS, 2016), mudah-mudahan presiden baru bisa naikin,\" cuitnya, Rabu (13/2/2019) pukul 22.25 WIB. Cuitan ini ditanggapi sejumlah warganet dengan menyimpulkan bahwa Zaky \"menyerang\" Jokowi lantaran terdapat kata \'presiden baru\' yang dinilai sebagai ucapan dukungan terhadap paslon Prabowo-Sandiaga. \"Cuitan tersebut tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung suatu calon presiden tertentu, melainkan ajakan untuk bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah,\" katanya.
Klarifikasi Achmad Zaky Soal Cuitan Kontroversialnya, Dana Riset dan Presiden Baru
Jumat 15-02-2019,15:07 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :