Ngeri, 800-900 Ribu Pengguna Narkoba Ada di Jabar

Kamis 28-02-2019,07:37 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

BANDUNG–Terkuak, angka prevalensi pengguna narkoba di Jawa Barat mencapai 1,7 persen. Artinya, ada sekitar 800 sampai dengan 900 ribu pengguna. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia Komjen Pol Heru Winarko, saat meresmikan Gedung BNN Provinsi Jawa Barat, Selasa (26/2) lalu,belum lama ini di Bandung. “Dari 1,7 persen ini, ada 3 jenis pengguna narkoba, yakni coba pakai 57 persen, pengguna reaksional atau rutin 27 persen dan pengguna pecandu 16 persen,” paparnya. Kemudian, ia menambahkan, di Jawa Barat ada 15 lokasi yang saat ini sudah terpapar narkoba. Lokasi tersebut, menjadi sarang peredaran narkoba, mulai dari pengguna hingga transaksi pengedar. “Ada 15-an, sembilan ada di Depok, dan yang lainnya tersebar,” imbuhnya. Melihat kondisi ini, pihaknya sudah berbicara dengan Gubernur Jawa Barat, agar ke-15 titik tersebut digarap untuk dikembalikan menjadi kampung yang bersih dari narkoba. Caranya, dengan melakukan pemberdayaan ekonomi warga. “Kampung-kampung ini nanti kita garap, karena banyak pengedar di kampung itu ibu-ibu. Sekarang kita coba bagaimana mereka punya mata pencaharian, pengedar narkoba ini kita ubah agar punya keterampilan. Nanti ada start up atau kita pasarkan secara online hasil-hasil binaan dari BNN, namanya stopnarkoba.com,” tambahnya. Kemudian, Heru juga menyampaikan, salah satu kendala dalam gerakan antinarkoba adalah tempat rehabilitasi. Pasalnya, hingga saat ini Jawa Barat pun belum memiliki tempat rehabilitasi bagi para pengguna narkoba. “Untuk tempat rehab, terus terang saja di Jawa Barat ini tidak ada tempat rehab, masih di Lido punya BNN. Maka kita optimalkan bagaimana tempat rehab sosial, tempat rehab kesehatan bisa kita optimalkan termasuk rumah sakit, puskesmas harus bisa kita optimalkan,” ucapnya. Sementara, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ingin semua elemen masyarakat berperan memberantas narkoba, terutama para ulama dan sekolah. “Kita gerakan para ulama, kita gerakan pencegahan di pendidikan melalui pendidikan karakter dan juga kita siapkan instrumennya,\" lanjutnya. Menurut Emil, untuk merusak sebuah bangsa cukup dengan merusak generasi mudanya. Karena apabila generasi mudanya rusak akan membuat bangsa tersebut terpuruk. \"Jadi, itulah kenapa penyakit masyarakat, musuh bersama yang bernama narkotika ini harus kita lawan lahir batin,\" pungkasnya. (jun)

Tags :
Kategori :

Terkait