KUNINGAN–Kendati pelaksanaan musyawarah olahraga kabupaten (Musorkab) baru akan dihelat Mei mendatang, namun peta persaingan untuk memilih orang nomor satu di KONI Kabupaten Kuningan, mulai memanas. Hal itu ditandai dengan adanya ‘gerilya’ dari pengcab untuk mendukung Wabup M Ridho Suganda sebagai ketua KONI. Mereka menyambangi para ketua pengcab yang mayoritas dijabat kepala satuan perangkat daerah (SKPD). Meski sudah ada pengcab yang terang-terangan mendukung wabup, namun tak menyurutkan nyali Drs H Enay Sunaryo MM. Pria yang jabatan terakhirnya di pemerintahan sebagai kepala Dinas SDAP, akhirnya mengambil formulir pendaftaran kepada tim penjaringan dan penyaringan calon ketua umum KONI Kabupaten Kuningan, Rabu (6/3). “Persyaratan sudah saya penuhi, formulir sudah diambil, mungkin dua sampai tiga hari kedepan saya serahkan formulir pendaftaran. Saya harapkan KONI Maju, ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dengan Kuningan Maju. Targetnya jelas, yakni keinginan untuk meraih medali di setiap even olahraga baik tingkat regional hingga nasional,” tegas Enay Sunaryo dengan nada optimis. Bagi Enay, olahraga menjadi sesuatu yang penting dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Sejalan dengan semboyan didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, maka olahraga menjadi rutinitas sehari-hari yang harus terus digalakan. “Segala sesuatunya saya berserah atas ijin dan ridho Allah SWT. Kalau ada izin dan ridho Allah SWT, maka saya jadi ketua KONI juga akan mudah. Saya juga mendapat dukungan dari sejumlah cabor. Pada prinsipnya, saya siap maju sebagai calon ketua umum KONI Kabupaten Kuningan,” katanya. Dia juga berkomitmen, ingin lebih dekat dengan semua kepengurusan baik itu di pengcab, cabor, pelatih maupun para atlet olahraga hingga keluarga besar KONI Kuningan. Keinginan maju sebagai calon ketum KONI juga diisi dengan agenda silaturahmi kepada sejumlah pihak terkait. “Teman-teman pensiunan juga memberikan dukungan kepada saya. Begitu juga dengan sahabat saya, Pak Haji Abus Sugiarto, mendukung saya. Ini yang semakin membuat saya bertekad untuk maju,” sebut Enay. Sementara itu, Ketua Penjaringan Calon Ketum KONI Drs H Firman MM menyebutkan bahwa hingga saat ini tahapan yang sedang berlangsung yakni pengumuman pendaftaran selama sepekan. Setelah itu, baru bagi para pendaftar mengambil berkas kepada panitia yang dimulai sejak Rabu (6/3) kemarin. “Pengambilan berkas pendaftaran itu dari tanggal 5-15 Maret. Nah setelah itu, nanti ada pemeriksaan berkas, kalau ada yang sudah lengkap oke, kalau ada yang belum lengkap kita informasikan kepada bersangkutan agar dilengkapi,” ungkapnya. Jika ada surat dukungan kepada setiap calon, Firman menjelaskan, bahwa surat itu dilampirkan pada saat nanti memberikan formulir pendaftaran. Kabar tentang adanya pejabat publik yang digadang-gadang akan maju di bursa calon ketum KONI, pihaknya menegaskan, bahwa secara aturan itu tidak boleh. “Kalau sementara ini kita berpegang kepada aturan ya, kalau di undang-undang, di peraturan pemerintah itu sementara ini tidak memperbolehkan pejabat publik dan pejabat struktural misalnya bupati, wakil bupati, DPRD, kepala dinas, maupun pejabat eselon lah, itu yang tidak boleh menurut undang-undang dan peraturan pemerintah,” tandas Firman. Sekalipun jika dipaksakan maju sebagai calon ketum KONI, dia menyatakan, maka akan gugur demi hukum. “Sebab sudah banyak contoh ya, yang diminta dibatalkan oleh Menteri Dalam Negeri. Terkait jumlah hak suara sendiri, secara keseluruhan kurang lebih ada 26 hak suara dari cabor yang ada,” jelasnya. (ags)
Enay Panaskan Persaingan, Bursa Ketua KONI Mulai Panas, Pengcab ‘Gerilya’ Dukung Wabup
Jumat 08-03-2019,22:02 WIB
Editor : Leni Indarti Hasyim
Kategori :