Branding The Gate of Secret Tak Libatkan Publik karena Tak Mau Didesain Perorangan

Sabtu 09-03-2019,12:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON–Kontras. Dua logo juga branding pariwisata dari daerah bertetangga. Kabupaten Cirebon Katon dan Kota Cirebon The Gate of Secret. Yang secara semiotika menunjukkan perbedaan makna signifikan. Katon yang ingin terlihat. Dan secret yang memaknai kerahasiaan sebagai daya tarik. Dalam keterangan yang dibuat desainer Tagline Katon. Katon dalam kamus Bahasa Indonesia berarti tampak, kelihatan. Dalam konteks branding, Katon memiliki makna menampakkan diri atau terlihat diantara kota dan kabupaten lainnya. Terlihat dengan modal keragaman, kekayaan budaya. Yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun internasional. Perumus tagline itu menyebutkan, kata Katon dipakai sebagai upaya melestarikan dan memperkenalkan kekayaan bahasa Cirebon itu sendiri. Uniknya, Katon juga dijadikan akronim. Dari Kompak, Agamis, Toleransi dan Indah. Kompak yang berarti sinergi antara pimpinan dan masyarakatnya. Agamis yang berarti berahlak mulia dengan latar belakang pendidikan agama yang baik. Toleransi yang dimaknai saling menjaga persatuan untuk kedamaian dan kemajuan bersama. Sedangkan Indah mencerminkan daya dukung daya tarik alam, keberagaman, dinamika masyarakatnya. Untuk logonya, menggunakan warna gradasi biru dan ungu. Dilengkapi motif mega mendung. Penggunaan warna ini bukan tanpa alasan. Sang desainer menyebut gradasi ungu dan biru ini menjadi semangat baru. Untuk Kabupaten Cirebon yang lebih maju ke depannya. Cirebon Katon sendiri merupakan penggabungan antara  tagline  dan logo yang berasal dari dua desainer berbeda. Proses pemilihan ini melibatkan juri. Sementara pesertanya berbagai lapisan masyarakat. Kenapa Kota Cirebon tidak meniru kabupaten? Staf Ahli Walikota Bidang Politik Drs Abidin Aslich menegaskan, branding jangan sampai dibuat perorangan. Makanya branding Kota Cirebon tidak disayembarakan. Tapi, dia mengklaim  karena kita saat itu melibatkan ahli di bidangnya. Tentang makna-maknanya di Kota Cirebon. Tagline The Gate of Secret sendiri muncul semasa ia menjabat kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar). Yang ketika itu juga sempat menjadi polemik. Mengundang pro kontra di tengah masyarakat. Dalam wawancara sebelumnya, Abidin memaparkan kronologis bagaimana The Gate of Secret muncul dan mendapatkan pengakuan berupa surat keputusan walikota. Disebutkan bahwa pada Desember tahun lalu, ia dihubungi Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Iing Daiman. Iing menanyakan tagline yang pernah ada dan dibuat. Iing Daiman sebagai kepala dinas dan Maruf Nuryasa sebagai sekretaris DKIS mengaku ditanya kementerian, katanya tagline Kota Cirebon belum ada. “Saya bilang ada, tapi belum ada ketetapan hukum. Iing dan Maruf meminta ke saya supaya tagline The Gate of secret untuk di SK-kan,” katanya. Dalam prosesnya, Abidin mengaku menyerahkan tagline itu. Yang kemudian diajukan ke Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH. Rupanya respons walikota positif. Puas dan cocok dengan tagline itu. Kemudian dibuat surat keputusan (SK) Walikota Cirebon Nomor 430/Kep.-DKOKP/2019 tentang Penetapan Branding di Kota Cirebon. Lalu diresmikan di acara Cirebon X-Pose. (awr)

Tags :
Kategori :

Terkait