Geger, Tulang Lengan Bocah SMP Patah, Diduga Terjatuh saat Ditarik Guru Sekolahnya

Rabu 27-03-2019,12:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Salah seorang siswa sebuah SMP negeri di Cirebon Timur berinisial A (14), tergolek lemah di ruang perawatan RSUD Waled, Selasa (26/3). Lengan bagian kanan A, nampak berbalut kain perban dengan penyangga papan. Sudah seminggu terakhir A menahan sakit di bagian lengan kanannya tersebut.  Penyebab patahnya tulang tangan A tersebut setelah terlibat insiden dengan salah satu guru di tempatnya menimba ilmu. Informasi yang dihimpun Radar Cirebon, kejadian tersebut bermula saat guru tersebut berniat membawa A ke ruang BP untuk dimintai keterangan karena diduga melakukan kesalahan. Namun, saat menarik kerah baju A dengan terburu-buru,  A terjatuh dan tubuhnya bertumpuh pada tangan kanannya. Korban pun mengerang kesakitan dan belakangan diketahui mengalami patah tulang pada pangkal tulang tangan kanan. \"Saya sudah bertemu dengan pihak sekolah, insiden ini tidak disengaja, saya maunya anak saya tadinya sehat ya sehat kembali, tapi insiden ini harus jadi pelajaran dan tidak boleh terulang dikemudian hari,” ujar AT, orang tua korban. Ditambahkannya, keterangan dari tim medis RSUD Waled, tangan kanan anaknya segera dioperasi. Diagnosa sementara dari hasil rontgen sendi tangan korban luka dan patah, selain itu ada patahan tulang masuk ke persendian yang lain.  “Sekarang lagi nunggu jadwal operasi, yang berat itu ada patahan tulang yang menusuk sendi. Itu yng bikin sakit,” imbuhnya. Insiden yang menimpa korban sendiri terjadi pada Selasa (18/3), seminggu silam. Selama dua hari korban awalnya bungkm dan tidak menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada keluarga.  Namun korban akhirnya bercerita setelah pihak keluarga mendesak korban untuk bercerita. “Tadinya dikira terkilir, setelah diperiksa akhirnya diketahui ada patahan tulang, harus dioperasi. Awalnya dia gak cerita, tapi kita desak dan kita minta info ke teman-temannya akhirnya diketahui ada insiden dengan gurunya,” beber AT. Sementara itu,  kepala sekolah tempat korban sekolah kepada Radar Cirebon mengatakan, jika sudah ada proses mediasi yang dilakukan terkait persoalan tersebut. Dijelaskannya, kedua belah pihak sudah bersedia saling memafkan dan sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan. “Ini langkah yang kita tempuh,  sehubungan dengan agenda penanganan korban yang harus diprioritaskan,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait