Komitmen Tekan TRF

Rabu 27-03-2019,20:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

BANDUNG–Pengendalian penduduk menjadi salah satu indikator kuatnya daya saing daerah yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Hal ini penting guna mewujudkan Indonesia sebagai the big five in the world (lima negara terbesar di dunia) pada tahun 2045 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa usai membuka kegiatan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 di Hotel Grand Aquila Bandung, Selasa (26/3). “Daya saing daerah salah satunya didukung oleh pengendalian penduduk dan juga kualitas keluarga. Ini yang kira-kira menjadi bahan ke depan. Sehingga, dengan demikian pertumbuhan ekonomi secara merata bisa mendorong kita nantinya salah satu syarat 2045 menjadi the big five in the world, dengan parameternya adalah produk domestik bruto,” ucapnya. Dikatakan, salah satu langkah strategis yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jabar dalam menekan angka kelahiran adalah melalui program Kampung KB. Program ini dimulai pada tahun 2016, dan saat ini sudah ada sekitar 2.035 Kampung KB di seluruh Jabar. “Langkah-langkah yang sudah dilakukan, yang pertama adalah rakerda ini, untuk penajaman sinkronisasi program dan kegiatan. Yang kedua adalah di implementasi. Ketiga adalah partisipasi masyarakat, karena kalau dengan anggaran itu kan terbatas. Nah, dengan langkah-langkah seperti inilah, Insya Allah, pengendalian penduduk dan juga kualitas keluarga itu bisa berjalan dengan baik,” katanya. Lebih jauh, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Sukaryo Teguh Santoso melaporkan, Rakerda KKBPK tahun ini berfokus pada pengoptimalan program Kampung KB menjadi Kampung KB Mandiri. Dia mengatakan, Jabar sudah memiliki banyak Kampung KB yang mampu melahirkan inovasi seperti budidaya ulat pakan ternak, dan lainnya, sehingga secara tidak langsung perekonomian masyarakat kampung KB tersebut mulai terangkat. “Tahun 2019 ini fokus pengendalian Kampung KB adalam melakukan pemetaan kampung-kampung KB yang sudah mandiri, berkembang dan yang baru dirintis, untuk kemudian dimantapkan pengelolaan potensi kampungnya,” tutur Teguh. Meskipun hasil evaluasi perkembangan Kampung KB di Jawa Barat oleh BKKBN Pusat masih dinilai ‘Cukup Baik’. Namun, Teguh mengungkapkan pihaknya akan terus bersinergi guna mewujudkan target Total Fertility Rate (TFR) ideal Jawa Barat sebesar 2,28 di tahun 2019. “Insya Allah, kita akan terus berupaya,” tandasnya. Perlu diketahui, saat ini Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, yaitu 48,4 juta jiwa pada tahun 2018 (proyeksi penduduk indonesia 2015-2045),  dengan sex ratio 102,83 dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 2016-2017 sebesar 1.39. Di  sisi lain, hasil Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menunjukan kecenderungan peningkatan Total Fertility Rate (TFR) dari tahun 2016 sebesar 2,0 naik menjadi 2,24 pada tahun 2017 kemudian naik lagi menjadi  2,49 pada tahun 2018. (jun/rls)

Tags :
Kategori :

Terkait