MDMC Indramayu Bantu Korban Banjir

Selasa 16-04-2019,02:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

INDRAMAYU-Muhammadiyah Disasters Management Centre (MDMC) Kabupaten Indramayu membantu korban banjir di Kabupaten Indramayu. Untuk memudahkan penyaluran bantuan seperti hygiene kit, perlengkapan wanita, obat-obatan dan kebutuhan yang diperlukan warga korban banjir, MDMC membuka posko darurat bencana banjir di Kantor Muhammadiyah Indramayu di Jalan Yos Sudarso Nomor 203. Ketua MDMC Kabupaten Indramayu, Yusron melalui Staf Utama Posko Darurat Banjir MDMC Kabupaten Indramayu, Usnan Hidayat mengatakan, dalam pendistribusian bantuan kepada korban banjir, pihaknya terlebih dahulu membentuk tim untuk melihat secara langsung kondisi banjir di lapangan dan titik yang paling parah terdampak banjir, letak pengungsian warga yang minim akses dan belum tersentuh bantuan baik dari pemerintah ataupun dari relawan. “Kami mendistribuskan bantuan itu tidak hanya di tempat yang mudah diakses tapi di tempat yang sulit diakses, sehingga MDMC membantu para donasi bantuan dari pemerintah ataupun dari sekolah-sekolah Muhammadiyah di Indramayu dan lainnya itu bisa tersalurkan secara merata,” tutur Usnan. Selama lima hari mendistribusikan bantuan kepada korban banjir, pihaknya fokus kepada dua desa yakni Desa Babadan dan Penganjang Kecamatan Sindang. “Dari hasil pengamatan tim, memang Desa Babadan terdampak paling parah dari pada Desa Penganjang, tapi bantuan lebih banyak ke Babadan. Untuk itulah, kita bantu menyalurkan bantuan dari para donatur agar tetap sesasaran dan secara merata,” ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Posko MDMC, Diya Fahyat mengatakan, selama 5 hari MDMC menurunkan 25 tim untuk mendistribusikan bantuan dari Dinsos, Muhammadiyah Cirebon dan sumbangan dari sekolah Muhammadiyah Indramayu yang melakukan penggalangan dana. Sedangkan untuk relawan posko, sambungnya, berasal dari tenaga pengajar dan siswa sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Indramayu, serta mahasiswa UMC. “Setiap hari ada 40 relawan kita yang standby di lapangan, termasuk membantu petugas medis di puskesmas karena SMK Muhammadiyah juga ada jurusan farmasi dan keperawatan. Meski posko sudah ditutup tapi tutupnya fleksibel, ketika diperlukan akan buka lagi, kita siapkan sampai tanggal 22 April 2019,” ujarnya. Diya berharap dengan adanya posko darurat banjir MDMC, Muhammadiyah tidak hanya konsen pada bidang pendidikan atau sebagai lembaga dakwah saja, melainkan memiliki pusat penanggulangan bencana, yang siap membantu pemerintah dalam mengatasi dampak dari bencana alam, dan siap mendistribusikan bantuan kepada korban bencana. (oni)

Tags :
Kategori :

Terkait