Asongan Bertahan, PT KAI Geram

Kamis 02-05-2013,08:43 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Hari Ini, Petugas akan Lakukan Penertiban CIREBON– PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOPS III Cirebon akan melakukan penertiban terhadap pedagang asongan di Stasiun Prujakan, Kamis (2/5). Sterilisasi stasiun dari pedagang asongan sudah menjadi keputusan PT KAI Pusat. Di sisi lain, pedagang asongan nekad bertahan jika penertiban itu terjadi. Petugas gabungan Polisi, TNI dan Satpol PP telah bersiaga sejak Senin (1/5). Kepala Stasiun (KS) Prujakan Eko Sri Mulyanto mengatakan, seharusnya sterilisasi dilakukan pada Senin (1/5). Karena bertepatan dengan peringatan hari buruh sedunia dan sesuai dengan instruksi Kepala Daops III Cirebon untuk menunda penertiban terhadap asongan pada hari buruh. “Tetap akan kami lakukan. Besok (hari ini) sterilisasi pedagang asongan akan kami lakukan di stasiun Prujakan,” tegasnya kepada Radar. Sterilisasi hanya ditunda. Eko memastikan hal itu tetap akan dilakukan. Di samping itu, sterilisasi pedagang asongan di stasiun telah menjadi kebijakan dan keputusan PT KAI Pusat. Setelah ditertibkan, pedagang asongan akan diberikan pembinaan untuk bekerja di sektor lain. Jika mau berjualan di luar stasiun prujakan, hal itu akan dicarikan solusinya. Penolakan pemberian gerobak yang dilakukan pedagang asongan, membuat PT KAI merasa dilecehkan. “Sudah bagus kami memberikan gerobak. Malah ditolak. Ini pelecehan,” ucapnya, geram. Dalam penertiban pedagang asongan, PT KAI telah meminta bantuan pengamanan dan kerjasama dengan Satpol PP Kota Cirebon, Polres Cirebon Kota, TNI, dan warga sekitar Kelurahan Pekalangan. Selain itu, tenaga sekuriti dan Polsus akan dilibatkan. “Setelah penertiban sampai seterusnya, pedagang asongan tidak boleh kembali berdagang di areal stasiun Prujakan,” tegasnya. seharusnya, kata Eko SM, tanggal 20 April kemarin sudah dilakukan penertiban. Karena ada pembicaraan dengan Walikota, hal itu ditunda. Ketua Pedagang Asongan Kereta Api Kota Cirebon, Paryono mengatakan, yang menerima bantuan gerobak bukan perwakilan pedagang asongan. Meskipun demikian, pedagang asongan tetap menolaknya. 500 pedagang asongan akan bertahan di stasiun Prujakan. Menurutnya, selama ini asongan mentaati aturan yang ditetapkan pihak stasiun Prujakan. Disamping itu, mereka hanya berjualan di kereta ekonomi dan ekonomi AC. “Pedagang asongan pribumi Cirebon memiliki hak berjualan disini,” ujarnya. Paryono menegaskan, 500 pedagang asongan tidak akan meninggalkan peron areal stasiun Prujakan sampai kapanpun. Sebelum ada solusi titik temu dengan PT KAI, mereka rela korbankan jiwa raga demi nasib keluarga dan ekonomi. Paryono dan pedagang asongan menuntut agar diperbolehkan berjualan di kereta api kelas ekonomi dan ekonomi AC. “Tanpa kecuali, kami menuntut berjualan di stasiun Prujakan,” tegasnya. Jika PT KAI tidak memperbolehkan mereka berjualan, Paryono mengancam akan melakukan aksi dengan meneruskan perjalanan ke stasiun Kejaksan. Di tempat sama, Kasat Sabhara Polres Cirebon Kota AKP Nana Ruhyana mengatakan, Polisi bersama TNI dan Satpol PP berjaga-jaga terhadap kemungkinan aksi yang akan dilakukan pedagang asongan di Stasiun Prujakan. “Kami menghindari pertikaian yang mungkin akan terjadi,” terangnya. Langkah antisipasi ini dilakukan atas perintah dari Kapolres Cirebon Kota. Sepanjang belum selesai penertiban pedagang asongan yang akan dilakukan PT KAI, Polisi dan para pihak tetap akan mendampingi. “Kita hanya memantau situasi disini (stasiun Prujakan). Kalau terjadi sesuatu, kita sudah siap,” ujarnya. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait