Kepala Polisi Sri Langka Menolak Mengundurkan Diri

Selasa 30-04-2019,20:02 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KOLOMBO- Kepala Kepolisian Sri Lanka Inspektur Jenderal (Pol) Pujith Jayasundara menolak permintaan Presiden Maithripala Sirisena agar mengundurkan diri setelah pengeboman bunuh diri atas sejumlah gereja dan hotel. Sirisena, yang menghadapi kecaman atas kegagalan menggagalkan serangan-serangan itu, menyalahkan Jayasundara dan Menteri Pertahanan Hemesiri Fernando karena tidak membagi peringatan-peringatan sebelumnya mengenai serangan-serangan kepadanya. Fernando mengundurkan diri awal pekan ini, tetapi Jayasundara tetap bertahan di posisinya. \"Ia menolak mengundurkan diri walaupun sudah ada permintaan dari presiden,\" kata salah seorang sumber. Berdasarkan konstitusi Sri Lanka, hanya parlemen yang dapat memberhentikan kepala kepolisian melalui proses panjang yang dirancang untuk melindungi perwira dari pengaruh politik. Serangan-serangan bom di gereja dan hotel itu yang menewaskan lebih 250 orang telah memperlihatkan perbedaan antara Sirisena dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe. Keduanya mengatakan tidak mengetahui peringatan-peringatan yang diberikan badan intelijen India mengenai serangan-serangan yang akan dilancarkan terhadap gereja-gereja dan kedutaan besar India. Jayasundara diusulkan untuk menjadi kepala kepolisian oleh Wickremesinghe. Sumber pertama di kantor kepresidenan mengatakan Sirisena masih mengharapkan Jayasundara  menyerahkan surat pengundurannya. Sumber kedua membenarkan situasi itu. Kedua sumber menolak disebutkan identitasnya karena mereka tidak memiliki otoritas untuk berbicara ke media. Jayasundara tidak menjawab panggilan telepon atau surat elektronik untuk meminta komentarnya. Seorang perwira di Departemen Kepolisian mengatakan kepala kepolisian itu tidak mengundurkan diri tetapi tidak datang bekerja pada Sabtu. Untuk diketahui, bulan lalu intelijen India sudah mengingatkan Sri Lanka mengenai adanya rencana penyerangan. April ini, intelijen India sudah tiga kali memberikan peringatan. Menurut sumber tepercaya, otoritas India menemukan video Hashim di sarang rahasia ISIS. Beberapa anggota inti pun sudah diidentifikasi. Misalnya, dua anak konglomerat pedagang rempah Mohammad Yusuf Ibrahim. Kakak beradik itu ikut aksi di Cinnamon Grand dan Shangri-La. Sementara itu, Ibrahim sudah ditangkap untuk diinterogasi. Namun, tetap saja otoritas Sri Lanka kebobolan. Kepala Kepolisian Sri Lanka Pujith Jayasundara dan Menteri Pertahanan Hemasiri Fernando diminta mundur. Mereka disalahkan karena tak segera menyebarkan informasi ancaman itu. (reu/ful/fin/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait