Puluhan Ribu Warga Tinggalkan Venezuela

Rabu 12-06-2019,03:03 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KUKUTA - Venezuela dan Kolombia menyimpan kisah kelam tentang imigran. Dulu, saat Kolombia terjebak dalam perang sipil, banyak penduduknya yang mengungsi ke Venezuela. Mereka diterima dengan tangan terbuka. Kini, saat kemelut politik membelit Venezuela, giliran Kolombia yang menampung para imigran. Pada pekan lalu, puluhan ribu warga Venezuela melarikan diri ke Kolombia. Mereka bergegas menyeberangi Simon Bolivar International Bridge menuju kota perbatasan di negara tetangga. Mereka tidak mau kehabisan waktu. Mereka langsung menyerbu perbatasan begitu Presiden Nicolas Maduro mengumumkan akses darat di sisi timur negeri kembali dibuka. \"Saya tegaskan lagi, kami ini cinta damai. Kami hanya mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara,\" ujar Maduro sebagaimana dikutip BBC. Dia juga menarik mundur pasukan yang berjaga di sisi Venezuela. Dalam hitungan jam, jalur utama menuju perbatasan dua negara itu langsung sesak oleh massa. Hingga kemarin (10/6), sedikitnya 20 ribu warga Venezuela tiba di Kukuta, kota perbatasan Kolombia. Kebutuhan perut menjadi alasan utama mereka hengkang dari Venezuela. Alasan lain adalah kesehatan. \"Dua putri saya terkena demam berdarah. Saya harus segera menyeberang,\" ujar Bely Rangle. Perempuan 34 tahun itu rela menunggu sampai tiga jam untuk bisa menyeberang ke Kolombia. Tidak kurang dari 30 ribu orang melintasi Simon Bolivar International Bridge, menuju Kolombia, dalam waktu sehari. Angka tersebut bisa lebih besar andaikan kontainer-kontainer yang tadinya menjadi barikade di perbatasan itu disingkirkan. Kontainer-kontainer tersebut sengaja dibiarkan melintang di mulut jembatan karena Venezuela tetap tidak mau menerima bantuan kemanusiaan dari Amerika Serikat (AS) masuk. \"Mereka belum menyingkirkan kargo. Kami sulit menyeberang,\" keluh Carlos Julio Perers kepada Agence France-Presse. Sama seperti Rangle, dia ngotot ke Kolombia untuk mendapatkan bantuan kesehatan. Pemerintahan Maduro menjejer kontainer di perbatasan sejak Februari lalu. Saat itu mereka menutup hampir semua akses perbatasan sebagai upaya tegas mencegat kiriman bantuan AS. Presiden Donald Trump menginstruksikan pengiriman bahan pangan dan obat-obatan ke Venezuela atas permintaan Juan Guaido, pemimpin oposisi. Latar belakang pengiriman bantuan itulah yang membuat Maduro geram. Sekitar tiga bulan kemudian, Maduro membuka sejumlah akses lintas negara. Yakni, perbatasan Venezuela dengan Pulau Aruba dan Brasil. Namun, waktu itu perbatasan dengan Kolombia tetap disegel. Pasalnya, negara yang dipimpin Presiden Ivan Duque itu menjadi jalur utama AS mengakses Venezuela. Belakangan, sikap Maduro berubah lagi. Pekan lalu dia membuka perbatasan Venezuela dan Kolombia. Dia mengaku sudah berunding bersama oposisi dengan bantuan Norwegia. Namun, Guaido membantah klaim tersebut. Menurut dia, perundingan dengan pemerintah gagal. \"Tak ada pertemuan baru lagi,\" ujarnya kepada CNN. Bersamaan dengan itu, utusan khusus UNHCR Angelina Jolie melawat Kolombia. Sengkarut politik dalam negeri Venezuela membuat mantan istri Brad Pitt itu prihatin. Dia lantas bertolak ke Kolombia untuk memantau kondisi migran Venezuela. Dia juga menilik anak-anak para imigran dan pencari suaka asal Venezuela. Hal itu dilakukan karena data PBB menyebutkan ada sekitar 20 ribu anak yang terancam menjadi warga tanpa negara. Selebriti Hollywood itu bertemu dengan Duque di Kota Cartagena. Dia meminta Kolombia membantu anak-anak tersebut. Terutama, mereka yang lahir di Kolombia saat status politik orang tua mereka tidak jelas. Selama ini, Kolombia tidak secara langsung mengakui kewarganegaraan anak yang lahir di wilayah mereka. \"Saya sudah membicarakan risiko tersebut kepada presiden,\" ungkap Jolie. Dalam lawatannya, perempuan 44 tahun itu juga mengapresiasi Kolombia. Di mata Jolie, Kolombia adalah tetangga yang baik. Sebab, seorang tetangga yang baik tidak akan bertahan di dalam dan mengunci rumah ketika rumah tetangganya terbakar. \"Sungguh luar biasa. Sebuah negara yang menghadapi begitu banyak masalah justru menjadi teladan dalam belas kasih dan misi penyelamatan,\" pujinya. (bil/ hep/ful)

Tags :
Kategori :

Terkait