Sekolah Swasta Harus Tingkatkan Performa dan Citra

Sabtu 15-06-2019,03:00 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Dedi Haryadi

CIREBON-Beberapa tahun terakhir, setiap kali mendekati tahun ajaran baru sejumlah sekolah swasta di Kota Cirebon ketar ketir. Beberapa sekolah itu terancam tutup karena jumlah siswa yang minim. Meski berbagai upaya telah dilakukan, namun belum juga membuahkan hasil. Seperti yang dialami oleh SMP Kartika XIX-4 yang berada di Jl Cipto Mangunkusumo. Hingga saat ini, berdasarkan dapodik terbaru, jumlah siswa yang tercatat hanya sebanyak 18 orang saja. Sementara untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun baru ini, jumlah yang mendaftar masih di bawah 10. Meski demikian, kepala sekolah tidak berencana untuk menutup sekolah tersebut. Alasanya adalah untuk melindungi para tenaga pendidik dan kependidikan yang bernaung di sekolah yang berdiri sejak 1965 tersebut. Kalau sekolah tutup, mereka akan menganggur. “Kan kita juga memikirkan para tenaga pendidiknya juga. Bukan cuma di sekolah kita, banyak sekolah swasta lain yang nasibnya sama,” ungkapnya. Menanggapi hal tersebut, menurut pemerhati pendidikan yang juga Wakil Ketua Dewan Pendidikan, Prof Dr Adang Djumhur mengatakan, bahwa permasalahan yang dialami oleh sejumlah swasta tidak daripada dari selera dan kepercayaan masyarakat. “Walaupun tidak menggunakan istilah favorit dan sekolah nonfavorit. Tetapi kecenderungan di masyarakat terkait hal itu masih ada persepsi kalau sekolah negeri lebih diunggulkan,” ungkap Adang. Maka dari itu, mau tidak mau sekolah swasta yang kekurangan siswa harus menunggu luberan dari sekolah negeri. Dimana dengan pembatasan kuota untuk sekolah negeri, maka sekolah swasta bisa menampung siswa yang tidak diterima oleh sekolah negeri. Tetapi, menurutnya Posisi Dewan Pendidikan Kota Cirebon mendorong dan mengusulkan agar pemerintah untuk ikut memfasilitasi sekolah swasta. Seperti dengan menambah fasilitas dan sarana prasarana yang dibutuhkan. sehingga kalaupun kualitasnya tidak menyamai negeri, tapi setidaknya tidak terlalu jomplang. Menurut Adang masyarakat akan memilih sekolah yang dianggap bisa menjawab keinginanya. Biasanya masyarakat akan melihat dari dua factor. Yaitu Soal prestasi dan sarana pendukung. Sekolah akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat apabila banyak prestasi yang diraih oleh siswa ataupun lulusanya. Selain sekolah yang mempunyai fasilitas lebih banyak dianggap lebih berkualitas. “Sekolah swasta juga harus meningkatkan performanya agar citranya naik dan mendapatkan kepercayaan masyarakat. Seperti yang dialami oleh beberapa sekolah swasta lain yang sudah menutup PPDB karena peminatnya sudah melebihi kuota,” ungkapnya. (awr)

Tags :
Kategori :

Terkait