Terjunkan Petugas Mendata Areal Sawah yang Dilanda Kekeringan

Sabtu 15-06-2019,04:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

MAJALENGKA - Kepala Dinas Pertanian  (Distan) Kabupaten Majalengka, Ir  Iman  Firmansyah  MM  mengaku pihaknya telah melakukan upaya untuk mengatasi  terjadinya kekeringan di lahan persawahan  dengan membuat embung dan sumur pantek. Tapi memang belum bisa maksimal untuk membantu memenuhi kebutuhan air untuk mengairi sawah. “Meskipun kekeringan ini karena faktor alam, tapi kita jangan hanya menyalahkan alam. Kita harus mencari solusi agar  tingkat kegagalan panen bisa diminimalisir agar para petani maih bisa memetik hasil, meskipun tidak optimal,” kata  Iman kepada Radar Majalengka di ruang kerjanya, kemarin (13/6). Pria yang baru  menjabat Kadistan akhir Mei 2019 ini mengungkapkan sesuai instruksi pimpinan, telah menugaskan  seluruh petugas atau mitra tani  di lapangan untuk mendata  secara  cermat dan detail wilayah yang  terjadi kekeringan. Meskipun sudah ada beberapa laporan dari sejumlah kades tetang kekeringan tersebut. “Sudah dua hari ini, para petugas turun ke lapangan untuk melakukan pendataan wilayah pertanian yang kekeringan untuk dijadikan bahan evaluasi dalam dicarikan solusi. Meminimalisasi gagal panen,” kata Iman. Menurut mantan Kabag TU  di Sekretariat  DPRD Kabupaten  Majalengka ini, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinas Perumahan dan Permukiman Sumber Daya Air (PPSDA)  untuk pengoptimalan pembangunan dan penggunaan saluran irigasi. “Kami akan duduk bersama dengan  pihak terkait untuk mencari solusi jangka pendek dan jangka panjang dalam  mengatasi kekeringan. Guna meminimalisir tejadinya  gagal panen,” tandas pria yang tinggal di Kecamatan Majalengka ini. Iman  mengakui selama ini para petani mengandalkan pasokan air dengan menyedot air dari sungai yang  ada, karena embung dan sumur pantek tidak bisa maksimal. “Kami juga terus mencari sumber mata air  yang bisa dijadikan  alternatif solusi membantu petani memenuhi kebutuhan air  guna mengairi sawah yang kering,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Sumber Daya Air (PPSDA) Agus Tamim ST MSi mengatakan, pihaknya telah meminta izin Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) mengambil air dari saluran sungai yang  dikelola  BBWS  untuk mengairi sawah para petani yang kekeringan. Sebelumnya,  Kadis Agus menyatakan telah  menargetkan  realisasi distribusi air lahan pertanian di musim tanam (MT) ketiga hanya lebih dari 30 persen. “Terkait permintaan para petani tentang prioritas kebutuhan air di MT ketiga memang secara prosedur kami hanya mampu mengalokasikan sebanyak 30 persen. Namun untuk memenuhi kebutuhan pengairan irigasi bagi awal tanam palawija kami sudah maksimal. Akan tetapi para petani harus memahami teknis pengairan setiap musim tanam ketiga itu,” ujarnya. Dijelaskan Agus, secara teknis alokasi air untuk kebutuhan areal pertanian terbagi menjadi tiga musim yaitu MT I, II dan musim tanam ketiga. Untuk MT I dan II, pihaknya menjamin bahwa kebutuhan pendistribusian air saluran irigasi ke lahan sawah para petani disuplai 100 persen. Namun MT ketiga pihaknya merealisasikan 30 persen, mengingat instansi terkait yang dalam hal ini Distankan telah mengimbau kepada para petani untuk menanam palawija. Disamping itu, siklus musim dari musim hujan ke musim kemarau pada MT ketiga kali ini menjadi salah satu alasan pihaknya mendistribusikan sebanyak 30 persen. Beberapa daerah yang dialokasikan kebutuhan air bagi lahan pertanian pada MT ketiga yaitu hampir tersebar di wilayah utara yang memang masuk dalam kategori daerah rawan kekeringan. “Klasifikasi 30 persen untuk petani yang memaksa menanam padi di MT ketiga kali ini. Sedangkan 70 persen untuk palawija karena jenis tanaman ini tidak membutuhkan air banyak,” ujarnya. Mantan kepala dinas BMCK ini menyebutkan, pihaknya tidak memungkiri akan ada petani yang kembali menanam padi di wilayah Majalengka utara. Pihaknya tentu harus berkoordinasi dengan BBWS mengingat mereka memiliki kewenangan mengatur pendistribusian air. (ara/ono)

Tags :
Kategori :

Terkait