PDAM Paksakan WTP Bekerja Lebih, Harus Keluar Biaya Besar 1.500 Pelanggan Terganggu

Sabtu 15-06-2019,19:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon mengakui, akibat pecahnya Bendungan Karet Jamblang di Sungai Bondet, Desa Babadan, Kecamatan Gunungjati, mengakibatkan aliran air kepada ribuan pelanggan terganggu. Saat ini pihak PDAM masih melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWSCC) terkait perbaikkan bendungan tersebut. Direktur Utama PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon, H Suharyadi MH mengakui, pasokan air kepada ribuan pelanggan di wilayah operasi Cabang Suranenggala, terganggu. “Bendungan di Desa Babadan rusak, sehingga air laut masuk dan membuat air jadi asin. Sehingga, pasokan air kepada pelanggan terganggu,” ujarnya. Suharyadi mengungkapkan, pasokan air yang terganggu hanya pada daerah operasi PDAM Cabang Suranenggala. “Tidak semua pelanggan terganggu. Karena, hanya sebagian saja pelanggan Cabang Suranenggala yang menggunakan sumber air dari Sungai Bondet tersebut,” tuturnya. Total, ada sekitar 1.500 pelanggan yang mengalami gangguan pasokan air akibat jebolnya Bendungan Karet Jamblang tersebut. “Cabang Suranenggala itu ada beberapa desa. Kalau total pelanggan diperkirakan ada 1.500 orang yang terganggu pasokan airnya,” ujarnya. Pihaknya meminta agar BBWSCC melakukan perbaikan sementara sebelum permanen. Sebab, perbaikan permanen diprediksi memakan waktu sekitar dua bulan. “Sehingga, kita minta agar BBWSCC melakukan penanganan sementara dulu, agar kondisi air bisa agak mendingan (tidak asin, red),” tuturnya. Pihaknya memastikan, Water Treatment Plant (WTP) Suranenggala tetap beroperasi meskipun bendungan karet bocor. “Biasanya, WTP kami off-kan dulu kalau bendungan bocor. Tapi karena permintaan banyak pelanggan, jadi kami terpaksa untuk terus mengoperasikan WTP agar bisa tetap menerima pasokan air meskipun kondisinya kurang baik,” ujarnya. Dengan bocornya Bendungan Karet Jamblang dengan terus dioperasikannya WTP, pihaknya mengeluarkan anggaran jauh lebih banyak. “Pertama, WTP kalau dioperasikan dengan kondisi bendungan bocor, maka rawan rusak juga. Tentunya, unsur kimia yang kami berikan untuk menjernihkan air akan jauh lebih banyak lagi ketimbang dengan kondisi normal,” ungkapnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait