Sentra Kuliner, Kawasan Pecinan Kota Cirebon Ramai saat Libur Lebaran

Senin 17-06-2019,02:02 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

KAWASAN Pecinan Kota Cirebon yang meliputi Jalan Winaon, Lemahwungkuk dan Pasuketan selalu ramai dengan aktivitas perdagangan. Di momen tertentu, seperti tahun baru, Hari Raya Imlek dan Lebaran, pengunjung yang datang membeludak. Kebanyakan berasal dari luar kota seperti Bandung, Jakarta, Semarang dan Tegal. Salah satu pedagang di kawasan Pasar Kanoman, Liong mengaku, selama musim libur Lebaran ini, dirinya mengalami peningkatan omzet untuk beberapa jenis oleh oleh seperti manisan dan kue keranjang. Lebaran membawa berkah, karena pembeli yang datang meningkat. “Sekarang ramai. Banyak yang mampir,” ujar Liong, kepada Radar, belum lama ini. Selain manisan dan juga dodol china, wisatawan yang datang umumnya memburu kuliner khas Cirebon seperti kerupuk ikan, kerupuk melarat, tape ketan, sirup tjampolay, terasi, kerupuk ikan, rebon, petis, dan oleh-oleh khas Cirebon lainnya. Pemudik asal Pekalongan, Chandra (40) mengaku memanfaatkan mudik balik ke Jakarta untuk membeli oleh oleh khas Cirebon. Ia sengaja mampir ke kawasan pecinan itu untuk membeli sirup tjampolay dan aneka keripik untuk kemudian dibagikan kepada sanak familinya di Jakarta. “Kemarin pas mudik ke Pekalongan bawa oleh dari sini. Nah, sekarang yang di Jakarta juga minta dibawain oleh-oleh juga,” ujarnya. Seperti diketahui, Pecinan menjadi salah satu kawasan yang akan direvitaliasi Pemerintah Kota Cirebon. Dalam road map pengembangan pariwisata daerah, seharusnya di tahun ini sudah ada pekerjaan fisik untuk pemberian identitas kawasan. Warga Tionghoa juga menyambut baik penataan kawasan Pecinan. Selain bisa menjadi wisata sejarah, juga bisa meningkatkan perekonomian. Kawasan Pecinan saat ini memang sudah banyak berubah. Tahun 1970, masih banyak rumah-rumah etnis Tionghoa dengan ciri relief dua ekor naga bertolak belakang pada bagian atap luar. Sejak Jl Pasuketan dilebarkan tahun 1980-an, ciri ini banyak yang menghilang. Namun, Jl Pasuketan, Pekiringan dan Pekalipan, masih menjadi segi tiga emas perdagangan. (awr)

Tags :
Kategori :

Terkait