Perbaikan BKHR 4A Molor, 8.400 Hektare Tanaman Padi di Indramayu Terancam Gagal Panen

Senin 24-06-2019,22:02 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU - Perbaikan darurat bangunan BKHR 4A Saluran Sekunder (SS) Kandanghaur di Desa Wanguk, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, molor dari waktu yang ditargetkan. Diharapkan selesai pada Sabtu (22/6), pekerjaan perbaikan bangunan BKHR 4A SS Kandanghaur masih berlangsung hingga Senin (24/6). Kondisi ini membuat seluas 8.400 hektare tanaman padi penerima manfaat air SS Sekunder kembali terancam gagal panen. Pasalnya, tak kunjung tuntasnya perbaikan darurat bangunan BKHR 4A menyebabkan pasokan air dari Waduk Jatiluhur ke sawah-sawah petani di empat wilayah kecamatan yakni Bongas, Kandanghaur, Gabus Wetan dan Anjatan terpaksa dihentikan lagi. Baca: Mulai Hari Ini Krisis Air di 3 Kecamatan Indramayu Segera Teratasi Pasokan Air Bersih di Kandanghaur Lumpuh Selain Krisis Air, PDAM Indramayu Rugi Rp 20 Juta Per Hari Lima Kecamatan di Indramayu Terancam Gagal Panen Salah seorang petani, Asan menuturkan, ancaman gagal panen bukan tanpa sebab. Saat ini mayoritas tanaman padi padi di empat wilayah kecamatan itu sangat membutuhkan air setelah lebih dari 15 hari tidak mendapatkan pasokan. “Batas waktu tanaman padi kuat tidak mendapat air itu 15 hari. Setelah itu harus segera diairi kembali. Kalau tidak bisa gagal panen. Bisa tetap hidup, tapi pertumbuhannya tidak optimal,” katanya. Dia menghitung, hingga Senin (24/6) sudah 17 hari pasokan air ke sawah berhenti total sejak kerusakan BKHR 4A terjadi pada Sabtu (8/6) lalu. Asan pesimis, pekerjaan perbaikan pada BKHR 4A serta pintu air pembuang itu bakal berlangsung cepat setelah melihat kondisi di lapangan. Terlebih, dari 3 shypon, hanya akan ada 1 shypon yang dioperasikan. “Saya lihat dua shypon ditutup, artinya hanya ada 1 yang nantinya jalan. Ini kan pasti mengurangi kubikasi volume air. Sementara kebutuhan air saat ini dan nanti cukup besar,” terangnya. Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu, Rinto Waluyo, menuturkan, pemkab menyokong perbaikan darurat bangunan BKHR 4A SS yang kembali jebol. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat, bantuan diberikan untuk mendukung percepatan pekerjaan yang dilakukan BBWS Citarum serta jajaran Perum Jasa Tirta (PJT) II Unit Usaha Wilayah III Patrol. “Diharapkan dengan kerja sama ini, proses perbaikan bisa diatasi dengan waktu segera,” ucap dia saat meninjau lokasi BKHR 4A di Desa Wanguk Kecamatan Anjatan, Jumat (21/6). Dari hasil pantauannya, penyebab kerusakan akibat rembesan air di bawah tanggul sehingga terjadi jebol. Imbasnya, air irigasi yang berasal dari waduk Jatiluhur tidak maksimal mengalir melalui dua shypon. “Ini kejadian yang di luar perkiraan. Tapi setelah kita kordinasikan, Insya Allah bisa diatasi,” katanya. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait