Disdik Harus Batasi Sekolah Baru, Untuk Atasi Kekurangan Murid di Sekolah Swasta

Selasa 25-06-2019,11:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon diminta untuk membatasi berdirinya sekolah swasta baru di Kabupaten Cirebon. Hal tersebut harus dilakukan agar tidak terjadi kekurangan siswa di SMP swasta. Pasalnya saat ini jumlah sekolah swasta dengan jumlah siswa yang diprediksi masuk swasta sangat tidak berimbang. Hal tersebut diungkapkan Kepala SMP Al Washliyah Kemantren Kabupaten Cirebon, Ahmad Nizar. Kepada Radar Cirebon, dia meminta agar Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon melakukan pembatasan berdirinya SMP swasta baru di Kabupaten Cirebon. “Ya memang harus dibatasi. Kalau tidak ya akan banyak lagi berdiri SMP baru. Sedangkan siswa yang masuk SMP swasta segitu-segitu saja. Sehingga setiap tahun akan selalu kekurangan siswa di SMP swasta,”keluhnya. Selain itu juga perlu ada konsisten dalam hal kuota siswa di SMP negeri. “Terkadang kuotanya sudah penuh di SMP negeri, namun tetap bisa mengakali atau mengusahakan agar siswa bisa tertampung. Untuk itu kami minta kuota di SMP negeri juga harus konsisten dengan tidak berubah-ubah,” tuturnya. Nizar mengungkapkan kekurangan murid selalu menghantui SMP swasta saat PPDB berlangsung. “Terkait data yang ada di disdik terkait potensi kekurangan siswa SMP swasta bukan hanya tahun ini saja, hampir setiap tahun SMP swasta selalu dikhawatirkan kekurangan siswa saat PPDB,”imbuhnya. Nizar membeberkan, pada hari pertama pembukaan PPDB Senin (24/6) telah menerima siswa yang mendaftar sebanyak 90 orang dari kuota yang ada yaitu 130 siswa. “Tapi 90 siswa yang daftar ini belum pasti masuk, karena kadang mereka sudah daftar ke kita kemudian mereka cancel dan masuk SMP negeri,”ungkapnya. Terpisah, Wakil Kepala SMPN 1 Sumber Bidang Kurikulum, Yuliyati Wahyuningsih mengatakan pihaknya melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahap satu yang dibagi ke dalam tiga jalur mulai tanggal 24 hingga 26 Juni 2019. “Ketiga jalur itu yakni 5 persen untuk prestasi, 5 persen perpindahan orang tua atau maslahat guru serta 10 persen untuk jalur keluarga ekonomi tidak mampu (KETM),”terangnya. Yuliyati mengungkapkan ketiga jalur itu banyak diminati oleh para calon siswa dari luar Kecamatan Sumber. \"Tadi sampai sekitar pukul 10 siang antrean di jalur prestasi sudah mencapai angka 60. Memang kalau dilihat ini lebih banyak jalur prestasi dan KETM. Untuk jalur perpindahan orang tua atau maslahat guru, baru mencapai 20 pendaftar,\" tuturnya. Walaupun ketiga jalur tersebut dapat diikuti oleh calon siswa dari berbagai wilayah, namun pihaknya akan mendahulukan siswa yang berasal dari Kecamatan Sumber. \"Misalkan kuota masih ada, baru bisa diambil dari kecamatan lain,\" katanya. Untuk memastikan tidak adanya kecurangan dalam PPDB, pihaknya mengaku akan memeriksa semua berkas sesuai ketetapan yang berlaku. \"Dengan adanya ketentuan kelengkapan berkas, mudah-mudahan tidak ada siswa titipan di sekolah kami. Kami juga lebih teliti untuk memastikan tidak ada titipan,\" pungkasnya. (den)  

Tags :
Kategori :

Terkait