CIREBON-Beberapa hari belakangan ini, suhu udara yang dingin dirasakan warga di wilayah III Cirebon, pada malam hingga dini hari. Berbanding terbalik pada siang hari, cuaca cerah cenderung terik dengan suhu cukup panas. Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Idzyin mengungkapkan, turun drastisnya suhu pada malam hari diperkirakan karena adanya pergerakan masa aliran udara bersuhu rendah atau dingin dan kering dari Benua Australia menuju Asia. Yang pada perjalanannya melewati sebagaian wilayah Indonesia. Disebutkannya, pada musim kemarau seperti saat ini, tutupan awan sedikit atau bahkan tidak bisa dikatakan ada sama sekali. Sehingga, istilahnya bumi tidak terselimuti awan sama sekali, efeknya panas yang diserap bumi pada siang hari mudah dilepaskan pada malam hari. \"Ini yang menyebabkan pada malam hari terasa lebih dingin dari biasanya,\" jelas Faiz –sapaan akrab Ahmad Faa Idzyin- kepada Radar Cirebon. Dari catatan yang ada, suhu rata-rata terendah di wilayah III Cirebon terjadi pada Bulan Juli 1982, yakni berkisar pada suhu 20,2 derajat. Sementara suhu minimum absolut terjadi pada 19 September 1981, titik terendahnya mencapai suhu 16 derajat celsius. Suhu dingin yang terjadi saat ini, bisa berangsur normal pada beberapa hari ke depan. \"Saran kami, gunakan pakaian tebal bagi yang bekerja atau beraktivitas pada malam hari. Konsumsi vitamin untuk menjaga kesehatan,\" tandasnya. (gus)
Kategori :