CATALUNYA - Gelombang panas di Spanyol berdampak luar biasa. Sekitar 6.500 hektare lahan dan hutan terbakar di Tarragona, Catalunya, kemarin. Sekitar 400 pemadam, 12 unit mobil pemadam, kendaraan, dan pesawat-pesawat pengangkut air dikerahkan ke lokasi. Sebanyak 53 orang yang rumahnya dekat dengan titik api juga sudah dievakuasi. \"Kami menghadapi kebakaran serius dalam skala yang belum pernah kami lihat dalam 20 tahun terakhir,\" cuit Menteri Dalam Negeri Wilayah Catalunya Miquel Buch di akun Twitter-nya. Petugas pemadam kebakaran meminta penduduk untuk tak keluar rumah serta menutup pintu dan jendela rapat-rapat agar tidak menghirup asap. Proses pemadaman sulit karena suhu tinggi akibat gelombang panas yang kini melanda Eropa. Spanyol juga sudah mencatat satu kematian akibat cuaca ekstrem yang terjadi saat ini. Seorang remaja 17 tahun yang bekerja untuk memanen di perkebunan Andalusia terkena heatstroke alias sengatan panas. Pemuda itu tiba-tiba merasa kepanasan saat bekerja. Dia lantas berenang di kolam, tapi malah mengalami kejang-kejang saat keluar. Remaja tersebut sudah dilarikan ke rumah sakit di Cordoba. Sayang, nyawanya tak tertolong. Di Villevieille, Prancis, suhu udara sebelumnya mencapai 45,2 derajat Celsius. Itu adalah suhu tertinggi yang pernah tercatat. Rekor sebelumnya adalah 44,1 derajat Celsius pada 2003. Kala itu ribuan orang meninggal di Prancis karena udara yang ekstrem tersebut. Sementara itu, panas yang berkepanjangan juga mengakibatkan krisis air di India. Di Chennai, air keran sudah tidak mengalir. Penduduk harus mengantre untuk memompa air sumur sejak dini hari. Gara-gara berebut antrean, seorang perempuan ditusuk dengan pisau. \"Situasinya saat ini benar-benar menyiksa mental,\" ujar Vani, salah seorang penduduk, seperti dikutip The Guardian. Gara-gara antrean tersebut, dia harus membuka salon kecantikannya menjelang tengah hari. Pakar air di World Resource Institute, India, Samrat Basak menyatakan bahwa kota-kota lain seperti Bangalore, Hyderabad, dan Delhi sebentar lagi akan mengalami hal serupa. Penduduk empat kota itu sekitar 60 juta orang. Sekitar 100 juta penduduk India terancam mengalami krisis air. Berdasar laporan penelitian oleh NITI Aayog, air tanah di 21 kota-kota besar di India akan kering tahun depan. Sekitar 40 persen suplai air penduduk berasal dari air tanah. Banyak wilayah di India yang mengandalkan air pada musim hujan. Sayang, hujan tak turun merata. Gelombang panas juga mengakibatkan banyak mata air kering. Tahun ini tercatat 137 orang meninggal akibat suhu udara yang panas. (afp/ful)
Gelombang Panas Bakar Spanyol
Selasa 02-07-2019,05:35 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Sabtu 07-09-2024,17:30 WIB
Al-Bahjah Kembali Gelar Maulid dan Silatuhim Akbar 1446 H 'Satu Hati di Al-Bahjah'
Sabtu 07-09-2024,04:00 WIB
Sampah Plastik di Lautan Bisa Dibersihkan dengan 2 Metode ini
Sabtu 07-09-2024,05:00 WIB
NasDem Jabar Kerahkan Kekuatan Menangkan ASIH di Pilkada Serentak 2024.
Sabtu 07-09-2024,06:00 WIB
Pj Bupati Cirebon Dukung Langkah Polresta Cirebon dalam Menertibkan Penggunaan Knalpot Bising
Sabtu 07-09-2024,10:00 WIB
Hampir 100 Persen Siswa Lanjut Sekolah
Terkini
Minggu 08-09-2024,02:00 WIB
Lepas Kenal Kepala Rupbasan Kelas I Cirebon, Pemkot Beri Apresiasi Atas Inovasi dan Dedikasi
Sabtu 07-09-2024,22:00 WIB
Berikut Daftar Penyakit atau Penanganan Medis yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
Sabtu 07-09-2024,21:30 WIB
Duta Genre 2024, Amanda Soemedi: Jadilah Pribadi Kreatif Aktif Berkarakter
Sabtu 07-09-2024,21:00 WIB
Densus 88 Antiteror Polri Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima NTB
Sabtu 07-09-2024,20:30 WIB