Air Sungai Berubah Asin, Petani Geruduk Kantor Camat Kandanghaur

Rabu 03-07-2019,01:31 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU – Ikhtiar petani di wilayah pesisir Pantura Kecamatan Kandanghaur menyelematkan tanaman padi di tengah puncak kemarau berbuah kegetiran. Gara-garanya, sumber air andalan yakni sungai tidak bisa lagi dimanfaatkan untuk mengairi sawah. Lantaran telah bercampur dengan air laut. Berharap solusi, mereka pun ramai-ramai menggeruduk kantor Kecamatan Kandanghaur, Senin (1/7). Kedatangan mereka untuk meminta bantuan Camat Kandanghaur, Iim Nurohim agar persoalan mereka bisa segera diatasi. Salah seorang petani, Rustayim menyebutkan, saat ini sedikitnya 200 hektare tanaman padi yang sedang bunting terancam tak bisa dipanen. Ratusan hektare tanaman padi umur 65-70 hari usia setelah tanam (UST) itu tersebar di Desa Bulak, Parean Girang dan Curug. Ancaman gagal panen ini menyusul air di Kali Sumber Mas, Kali Jajar dan Buyut Kasun sudah bercampur air laut. Aktivitas pompanisasi yang dilakukan para petani langsung dihentikan. “Sudah seminggu kami berusaha menahan air laut jangan sampai masuk ke kali. Tapi tetap tidak bisa. Payah, buang-buang solar,” kata dia. Sebagai solusi, Rustayim dan kawan-kawan meminta camat untuk mengajukan bantuan kepada Pemkab Indramayu agar menambah aliran kali guna memutus aliran air laut. Cara lain yakni dengan mendorong air asin itu kembali ke laut. Menanggapi permintaan petani, Camat Nurohim berjanji akan membantu sekuat tenaga. Dia akan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar persoalan itu dapat diatasi secepatnya. Nurohim mengakui, risiko gagal panen petani di daerah Pantura Kandanghaur cukup tinggi. “Kita akan upayakan untuk membantu para petani, dengan cara apa pun,” tandas dia. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait