Sungai Ciberes Gebang Penuh Sampah dan Berbau

Selasa 23-07-2019,17:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON- Sejak musim kemarau, perubahan kualitas air di Sungai Ciberes begitu kentara. Debit air yang menyusut, membuat perubahan tersebut cukup bisa diamati dengan mata telanjang. Saat ini, air Sungai Ciberes di Desa Gebang Mekar berwarna hitam dan mengeluarkan bau tak sedap. Sampah pun tidak hanya terlihat di sepanjang aliran arus sungai, namun juga banyak sampah yang menumpuk di pinggir sungai. Hal tersebut membuat Rian Jaelani, tokoh pemuda setempat prihatin. Dia menyebut, kondisi itu karena tidak seriusnya tata kelola pengelolaan sampah dan belum terbangunnya kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah. “Sungai Ciberes di Gebang ini merupakan muara dari sungai yang cukup panjang. Sehingga sebenarnya tidak aneh juga jika kondisinya begitu kotor. Sampah dari ujung sampai ke sini, melintasi berapa desa terkumpul di Gebang,” ujarnya. Namun demikian, menurut Rian, seharusnya hal tersebut bisa dihindari dan diantisipasi dengan berbagai hal dan upaya baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten hingga pemerintah desa untuk mengedukasi masyarakat agar peduli lingkungan dan tidak membuang sampah secara sembarangan. “Penanganan sampah harus dijadikan sebagai kebutuhan. Ini kalau dibiarkan tidak hanya sungainya yang rusak, tapi ekosistem laut juga terancam. Karena yang melewati sungai juga pasti akhirnya terbawa ke laut,” imbuhnya. Jika melihat kondisi yang ada sekarang, Rian yakin jika Sungai Ciberes di Desa Gebangmekar dalam kondisi kritis dan tercemar. Air di sungai tersebut tidak layak, baik digunakan untuk mandi ataupun hal-hal lainnya karena berwarna keruh hitam dan berbau. “Harapan saya, DLH atau dinas terkait turun ke lapangan. Melihat langsung kondisinya dan melakukan pengujian dengan mengambil sample air. Kondisi sekarang seperti apa kan warga tidak pernah tahu. Setelah itu, ambil langkah antisipasi. Kalau rusak ya diperbaiki. Kalau tercemar ya segera dinormalisasi,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait