Ratusan Ekor Bangkai Ayam di Sungai Cimanis, DLH Turun Tangan

Sabtu 27-07-2019,14:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon akhirnya mengambil sample air Sungai Cimanis di Desa Sigong, Kecamatan Lemahabang untuk pemeriksaan lebih detail di laboratorium. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dari ratusan ekor bangkai ayam yang dibuang orang tak bertanggung jawab ke Sungai Cimanis terhadap lingkungan sekitar, khususnya kondisi baku mutu air sungai. Tim dari DLH yang datang membawa beberapa sample air yang kemudian akan diperiksa lebih mendalam. Tidak hanya pH air yang diukur, nantinya uji laboratorium tersebut sekaligus mengecek beberapa parameter seperti analisis Biochemical Oksigen Demand (BOD) dan Chemical Oksigen Demand (COD). “Hasilnya itu nanti akan diketahui 14 hari setelah sample yang kita ambil diperiksa. Tidak hanya menentukan pH air saja, nanti dalam uji sample akan menunjukan beberapa parameter yang akan dijadikan acuan untuk menganalisa kondisi lingkungan,” ujar Kepala Bidang Penataan Hukum dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Dians Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Nur Alia Sumanti saat ditemui Radar, kemarin. Karena butuh detail dan hasil valid, pihaknya akan menunggu selama 14 hari ke depan untuk menentukan sikap yang akan diambil terkait kasus ratusan ekor bangkai di Sungai Cimanis tersebut. “Lengkapnya nanti kita sampaikan setelah hasil uji lab ini keluar, kan parameternya tidak hanya bisa dilihat dari pH saja, harus ada parameter lain yang nantinya akan menunjukan bagaimana kondisi air di lokasi ini sebenarnya,” imbuhnya. Sementara itu, petugas pengambil sample air, Ricky Hidayat menuturkan, jika saat ini sesuai dengan sample yang dia ambil. Kadar pH di lokasi tersebut menunjukan angka 8 dimana posisinya lebih tinggi ketimbang pH air normal yang biasa dikonsumsi yakni 7. “Kalau berdasarkan pH itukan normalnya 7. Kalau 8 itu sudah basah. Kalau di bawah 7 berarti asam. Tapi kan nanti parameternya tidak hanya pH, ada parameter lain juga untuk menentukan baku mutu air,” jelasnya. Terpisah, kasus ratusan bangkai ayam yang mencemari Sungai Cimanis di Desa Sigong Kecamatan Lemahabang kini ditangani Polda Jabar. Saat ini, penyidik dari Polda Jabar datang kembali ke TKP untuk melakukan pendalaman terkait kasus tersebut. Kasi Penyidikan Subditgakum Ditpolair Polda Jabar, Kompol Bambang Suryanata SH mengatakan, pihaknya sudah melihat langsung kondisi TKP dan saat ini sedang melakukan serangkian penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut. “Kita mendapatkan informasi dari hasil membaca berita dari media terkait informasi dugaan pencemaran sungai yang diakibatkan ratusan bangkai ayam. Setelah kita telusuri ternyata informasinya benar. Ini kemudian kita lakukan penyelidikan karena sungai juga masuk ke dalam Tupoksi Polair,” bebernya. Saat ini, pihak kepolisian menurut Bambang, secara intensif melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Pihaknya pun melakukan penelusuran untuk mencari titik pembuangan ratusan ekor bangkai ayam tersebut. “Sudah kita lakukan penelusuran secara mendalam, dugaan sementara titik pembuangan sudah kita telusuri, kemungkinannya bisa dari beberapa hal yakni bisa jadi warga luar atau warga lokal. Ini yang sedang kita telusuri, mudah-mudahan bisa segera terungkap,” paparnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait