KUNINGAN - Sehari pasca pembakaran berkas KTP yang dilakukan tim sukses dan pendukung pasangan calon bupati/wakil bupati dari jalur perseorangan, Deki-Ceng, situasi di gedung KPU Kabupaten Kuningan di Jalan Jenderal Sudirman, terbilang kondusif. Padahal Jumat (7/6) malam, suasana di KPU cukup mecekam dengan kehadiran para pendukung Deki-Ceng. Karena kecewa dengan sikap KPU yang tidak menerima berkas KTP tambahan, para pendukungnya melakukan pembakaran berkas di halaman gedung penyelenggara pemilihan kepala daerah tersebut. Kendati situasinya sudah aman, namun aparat kepolisian masih melakukan penjagaan di sekitar lokasi. Penurunan anggota itu sebagai bentuk antisipasi kemungkinan terjadinya gesekan di lapangan menjelang pelaksanaan pemilihan bupati (pilbup). Sebuah tenda didirikan aparat keamanan di halaman KPU sejak beberapa hari lalu. Selain tenda, petugas keamanan gabungan dari Polri dan Satpol PP juga stand by di sekitar gedung KPU. Mereka ditugaskan melakukan pengamanan terhadap KPU. Kapolres Kuningan, AKBP Wahyu Bintono HB SIK MH melalui Kabag Ops Kompol H Taufik Asrori menegaskan, kepolisian memiliki tanggung jawab untuk memberikan rasa aman terhadap semua masyarakat. Termasuk juga menurunkan petugasnya melakukan penjagaan di gedung KPU. “Petugas yang ada di KPU itu gabungan dari Polri dan Satpol PP. Mereka ditugaskan melakukan pengamanan. Jika diperlukan, personel yang berjaga bisa ditambah sesuai kebutuhan,” tandas mantan Kabag Ops Polres Majalengka tersebut kepada Radar, kemarin (8/6). Menurut Taufik, pendirian tenda di halaman KPU dimaksudkan untuk anggota yang bertugas. Pendiriannya juga sudah beberapa waktu lalu, dan tidak terkait dengan kejadian Jumat malam. “Anggota sudah sejak lama berada di KPU. Mereka melakukan pengamanan. Jika ada pengunjuk rasa yang anarkis, kami tidak segan-segan bertindak tegas. Silakan menyampaikan aspirasi tapi dengan cara yang santun tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum. Apalagi sampai berbuat anarkis dan perusakan. Jika itu yang terjadi, tentunya kepolisian akan bertindak tegas sesuai prosedur,” ungkap perwira murah senyum itu. Namun dia melihat, situasi keamanan di Kabupaten Kuningan cukup kondusif meski menjelang Pilbup. Dia merasa masyarakat Kuningan sangat dewasa dalam menyikapi persoalan. “Situasi politik di Kabupaten Kuningan cukup kondusif. Ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat yang ikut menjaga kondusifitas di daerahnya. Meski begitu, kami tetap dalam kondisi siaga dalam melakukan pengamanan,” katanya. Ditanya soal kemungkinan pendukung Deki-Ceng kembali meluruk KPU dengan jumlah massa yang lebih banyak, Taufik meminta agar mereka mematuhi prosedur. Misalnya mengajukan surat izin ke kepolisian. Jika dalam pelaksanannya mereka tidak mengantongi izin, pihaknya siap membubarkannya. “Harus ada izinnya jika mau menyampaikan aspirasinya. Ajukan surat izin kepada kepolisian. Dalam pelaksanannya, kami akan menurunkan anggota sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” ucapnya. Sebelumnya, Ketua Tim Sukses Deki-Ceng, Pri Maladi tadi malam tak mampu menahan kekecewaannya lantaran berkas KTP yang susah payah dikumpulkan timnya tidak diterima KPU. Lantas Maladi dan pendukung Dek-Ceng membakarnya. Masih belum puas, Maladi melontarkan ancaman akan datang dengan jumlah massa yang lebih banyak untuk membakar 30 ribu foto copy KTP yang masih ada di KPU. “Kami akan datang lagi untuk membakar berkas KTP yang ada di KPU,” ancamnya. (ags)
Polisi Amankan Kantor KPU, Pasca Pendukung Deki-Ceng Ngamuk
Minggu 09-06-2013,11:04 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :