CIREBON-Seorang remaja berinisal AS harus berhadapan dengan masalah hukum. Warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon itu, dibekuk petugas atas tuduhan kepemilikan senjata tajam. Kapolsek Gunungjati AKP Maman Suherman melalui Kanit Reskrim Ipda Wawan Hermawan mengungkapkan, remaja berusia 16 tahun itu diciduk pada Minggu (4/8), sekitar pukul 02.00 WIB. Tersangka ditangkap sesaat setelah berusaha menganiaya calon korbannya menggunakan senjata tajam. “Jadi pelaku ini dengan temannya awalnya berusaha membacok seorang pengendara di Jalan Kartini Kota Cirebon. Tetapi upaya pembacokan gagal karena korbannya menghindar dengan cara menjatuhkan diri dari motor,” ujarnya. Gagal menganiaya korban, AS bersama temannya, RS langsung tancap gas, karena korban juga berteriak meminta tolong. Teriakan korban tersebut rupanya didengar anggota Polres Cirebon Kota yang tengah berpatroli. Demi menghindari dari kejaran polisi, keduanya sempat bersembunyi. “Mereka bersembunyi di semak-semak atau pohon yang ada di sekitar Jalan Kartini,” kata Wawan. Namun, usaha kedua remaja tersebut gagal dan diketahui anggota polisi lainnya. Tak berhenti, mereka kembali menarik gas motor dan berusaha kabur ke arah utara atau ke arah Gunungjati. Namun nahas, dalam pelarian, keduanya mengalami kecelakaan di Jalan Raya Gunungjati tepatnya di kawasan Tangkil. “Motornya terlibat kecelakaan dengan motor lain, mungkin karena buru-buru,” tutur Wawan. Saat itulah pelaku ditangkap petugas beserta senjata tajam yang akan digunakan untuk melukai korbannya. Ia kini mendekam di sel tahanan mapolsek Gunungjati dan terancam hukuman 10 tahun penjara karena dugaan kepemilikan senjata tajam sesuai Undang Darurat nomor 12 Tahun 1951. “Sedangkan temannya RS diproses di unit kecelakaan lalu lintas, karena memang yang memiliki dan menggunakan sajam adalah AS,” ucap Wawan. Berdasakan keterangan pelaku, ia nekat mencoba menganiaya korban karena demi nama besar di dalam geng motor. Ia juga mengaku baru pertama kali melakukan aksi teror tersebut. (day)
Kategori :