INDRAMAYU - Jelang naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang beriringan dengan akan datangnya bulan suci Ramadan, harga sayuran di pasar terus merangkak naik. Kondisi tersebut mengundang keluhan dari kalangan ibu rumah tangga. Mereka mengaku, pusing dengan urusan dapur. “Belum puasa harga sayuran pada mahal semua, pusing kalau sudah begini,” keluh Kermi (35), ibu rumah tangga asal Kecamatan Anjatan, Rabu (12/6). Ibu satu orang anak ini menuturkan, mahalnya harga sayuran sejak sebulan terakhir jelas menambah beban rumah tangga. Dirinya harus putar otak mengatur uang belanja agar cukup. Tapi yang membuat pusing, naiknya harga sayuran terbilang cepat dan lonjakannya hampir mencapai angka 100 persen. Mahalnya harga sayur, dibenarkan Kawi (45) salah seorang pedagang. Dia menyebutkan, harga cabe saat ini berkisar Rp23 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp12 ribu per kilogram. Sedangkan bawang merah yang tadinya Rp18 ribu per kilogram kini menjadi Rp22 ribu per kilogram. Sementara harga Tomat dari Rp2000/kg menjadi Rp5000/kg. “Rata-rata naik semua. Yang paling tinggi jengkol, karena harganya selangit. Saya enggak berani jual lagi,” ungkap dia. Lantaran harganya naik, Kawi menyiasati dengan menjual secara eceran atau kemasan. Ini dilakukan agar konsumen tetap datang ke warungnya. “Ibu-ibu belinya seperlunya saja, jadi ya kita jual eceran saja biar tetap laku,” tandasnya. (kho) FOTO: KHOLIL IBRAHIM SERBA MAHAL. Sebulan terakhir harga sayuran terus mengalami kenaikan. Kondisi itu dikeluhkan pembeli maupun pedagang.
Harga Sayur Melambung Ibu Rumah Tangga Mengeluh
Kamis 13-06-2013,09:25 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :