INDRAMAYU- Rencana pembangunan Jembatan Cimanuk di Pulo Cangkak Desa Bangodua mulai ada kepastian.
Kasi Pemerintahan Desa Bangodua Ali Sadikin SH menyebutkan proses pembangunan jembatan di wilayah Kecamatan Bangodua dipastikan akan terjadi di tahun 2020. Hal itu, sambung Ali, ditandai dengan kegiatan sosialisasi pembebasan lahan oleh Dinas PUPR Indramayu di dua desa yakni Desa/Kecamatan Bangodua dan Desa Gedangan Kecamatan Sukagumiwang bagi warga yang tanahnya akan terkena imbas pembangunan jembatan.
“Sekitar sebulan yang lalu DPUPR sudah sosialisasi tentang pembebasan lahannya, daerah mana saja dari tanah warga yang akan terkena dampak pembangunan jembatan, dan akan ada pelebaran jalan di wilayah Bangodua,” ujar Ali kepada Radar Indramayu, Kamis (13/2).
Dengan adanya sosialisasi pembebasan lahan, lanjut Ali, penantian warga yang sejak dulu menantikan jembatan sudah terjawab. Selama ini, sambungnya, warga dalam beraktivitas menyeberangai Sungai Cimanuk menggunakan jasa penyebrangan parahu yang hanya dapat membawa pejalan kaki dan pengguna kendaraan roda dua. Terkait sumber anggaran untuk pembangunan jembatan, Ali mengatakan, masuk APBD provinsi 2020 sepaket dengan pelebaran jalan wilayah Bangodua. Ali berharap, jembatan itu bisa terwujud karena masyarakat Bangodua sudah puluhan tahun menyeberangi sungai menggunakan perahu tambangan.
Sementara itu, Tokoh Pemuda Kecamatan Sukagumiwang, Usnandi (36) mengatakan, rencana pembangunan Jembatan Cimanuk Pulo Cangak sudah dimulai dengan pembebasan lahan. “Mulai jelas pembangunannya. Sebelumnya masyarakat hanya dijanji-janjikan saja akan dibangun tetapi tidak tahu waktu pelaksanaannya,” tukasnya.
Sebagai penduduk Indramayu, Usnandi sangat mengapresiasi pemerintah daerah yang sudah memberikan kepastian perihal realisasi pembangunan jembatan yang sangat di inginkan masyarakat Bangodua dan Sukagumiwang. “Tinggal menunggu kepastian realisasi pembangunannya saja. Kami menyambut baik dan gembira agar jembatan ini secepatnya terwujud,” ujarnya. (oni)