BTPN Syariah Kunjungi para Nasabah Inspiratif

Minggu 16-02-2020,03:30 WIB
Reporter : Agus Rahmat
Editor : Agus Rahmat

CIREBON - Konsen pada peningkatan kesejahteraan bagi keluarga prasejahtera produktif, BTPN Syariah fokus memberikan pendanaan dan pendampingan. Mayoritas keluarga prasejahtera, kini mendapatkan pendanaan dan pendampingan dalam menjalankan usahanya.

Seperti di Cirebon, mayoritas pendanaan dimanfaatkan untuk usaha kerajinan hingga makanan. Melalui kegiatan Media Gathering dan Media Kitchen Tour Cirebon, BTPN Syariah pun mengunjungi langsung para nasabah inspiratif.

Business Coach Jabar 1 (Cirebon, Sumedang, Majalengka), Darwina Pane menjelaskan, sebanyak 275 ribu KK miskin yang ada di Cirebon, 100 ribu di antaranya sudah menjadi nasabah BTPN Syariah. Hadir sejak 9 tahun lalu di Cirebon, kini BTPN Syariah sudah merangkul 39 kecamatan dari total 40 kecamatan yang ada di Cirebon. \"Sisa Kecamatan Sedong yang belum tersentuh oleh kami, dan akan dioptimalkan pada tahun ini,\" ungkapnya.

Hingga saat ini, nasabah yang paling banyak terdapat di Weru dan Lemahabang, dengan total nasabah mencapai 5.000 di masing-masing kecamatan tersebut. Proses akuisisi sendiri mulai dari gali mimpi. BTPN Syariah berusaha membentuk kedekatan tidak hanya melalui pembiayaan, namun menyentuh secara personal impian yang ingin diraih.

\"Kemudian setelah akuisisi gali mimpi, calon nasabah pun kami beri pelatihan 5 hari. Saat menjadi nasabah, mereka juga akan mendapat pendampingan melalui Pertemuan Rutin Sentra (PRS) yang juga pada kesempatan beberapa lalu turut masuk dalam kegiatan Media Gathering dan Media Kitchen Tour Cirebon.

Di samping itu, mengakhiri kuartal ketiga, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah Tbk), telah menyalurkan pembiayaan Rp8,9 triliun kepada 3,65 juta keluarga prasejahtera produktif. Pembiayaan ini tumbuh sebesar 28% dari 6,97 triliun pada periode yang sama di tahun 2018. Dengan cara pendampingan yang tepat dalam menyalurkan pembiayaan pada segmen ini turut menekan rasio kredit bermasalah (Non Perfoming Finance/NPF) sebesar 1,30%.

Distribution Head Area 1, Dharma Putera menuturkan, bisnis pembiayaan kepada keluarga prasejahtera produktif sudah ditekuni sejak 2010. Dari nasabah pembiayaan merasa mimpi mereka terwujud lebih cepat.

Nasabah pendanaan merasa niat baik mereka untuk turut memberdayakan terpenuhi. Dan bagi karyawan merasa terus bertambah ilmu untuk semakin lebih baik. Dengan terus membesarnya skala bisnis di segmen ini, BTPN Syariah bertekad untuk terus bekerja keras, agar semua niat baik seluruh pemangku kepentingan dapat terwujud lebih cepat.

\"Kami juga mengubah semua nama produk yang kami tawarkan dengan tambahan kata Tepat, misalnya Tepat Deposito. Tepat, wujudkan niat baik lebih cepat,\"  ungkapnya.

Hingga periode ini, total aset BTPN Syariah tumbuh 29% menjadi Rp14,59 triliun dari Rp11,31 triliun (year on year). Dana Pihak Ketiga mencapai Rp9,03 triliun tumbuh 24% dari Rp7,25 triliun (year on year).

Perseroan juga telah meningkatkan efisiensi dalam mengoperasikan bisnis dimana beban operasional terhadap pendapatan operasional tercatat 59,6 %, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya 62,6 %.

Pertumbuhan pembiayaan yang positif disertai dengan efisiensi perseroan dalam mengoperasikan bisnis, mampu menopang pertumbuhan laba bersih setelah pajak (Net Performing After Tax/NPAT) mencapai Rp976 miliar, tumbuh 40% dari Rp698 miliar (year on year), dengan capital adequacy ratio (CAR) berada di posisi 41,1%. (apr/adv)

Tags :
Kategori :

Terkait