“Ejot” sang Legenda Golok Taraju

Senin 24-02-2020,08:08 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

DESA Taraju di Kecamatan Sindangagung menjadi satu-satunya sentra produksi perkakas pertanian di Kabupaten Kuningan yang sudah tersohor hingga luar Pulau Jawa. Berbagai perkakas seperti golok, arit, cangkul hingga kored, setiap hari diproduksi para pandai besi di desa tersebut.

Salah satu lokasi pembuatan golok Taraju berada di Blok Puhun, Gang Cadas Gantung, milik Sonja (68) dan anaknya Didi Rosidi atau akrab dipanggil Egi (38). Bapak dan anak ini setiap hari menempa besi baja panas masih dengan cara tradisional hingga menjadi bilah golok setengah jadi yang diberi merek Ejot.

BAJA PILIHAN: Pipa baja Pertamina menjadi bahan baku utama golok Ejot Taraju. Foto: M Taufik/Radar Kuningan

Dalam sehari Sonja dan anaknya bisa membuat golok Ejot hingga 60 bilah. Dia menjual golok tersebut ke pengepul seharga Rp 17.500 per bilah. Jangkauan pasar golok cap Ejot tidak hanya di wilayah Kuningan, namun juga hingga Cirebon, Bandung, Banten, Sukabumi, Tegal, Pekalongan, bahkan nyeberang ke Sumatera.

TRADISIONAL: Besi baja ditempa secara tradisional untuk menghasilkan golok berkualitas. Foto: M Taufik/Radar Kuningan

Sayang, keberadaan perajin pandai besi di Desa Taraju kini semakin sedikit. Perkembangan zaman menyebabkan banyak generasi muda Desa Taraju yang tak mau meneruskan keahlian kakek buyut mereka menjadi pandai besi pembuat perkakas berkualitas ciri khas tanah kelahiran mereka. (moh taufik)

STEMPEL EJOT: Besi stempel Ejot siap dihantamkan saat golok hampir jadi. Foto: M Taufik/Radar Kuningan
Tags :
Kategori :

Terkait