Cabai Merah Banyak Rusak, Petani Tetap Untung

Senin 24-02-2020,11:05 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - Harga cabai merah di tingkat petani, masih terhitung mahal. Dua hari lalu, harga perkilogramnya masih menyentuh Rp20-30 ribu, tergantung kondisi cabai.

Situasi ini disambut gembira puluhan petani cabai merah di Desa Bayalangu Kidul, Kecamatan Gegesik. Bahkan untuk mensyukuri kondisi tersebut, para petani sampai nanggap wayang kulit sebagai wujud syukur.

Salah seorang petani yang ditemui Radar Cirebon, Andi mengatakan, pada musim tanam cabai merah di Desa Bayalangu Kidul, diuntungkan dengan harga mahal bawang merah di tingkat petani. Bahkan, selama musim panen yang kurang lebih sudah berjalan lebih dari dua bulan tersebut, harga paling mahal pernah sekitar Rp40 ribu sampai 50 ribu.

“Untuk tahun ini semuanya bagus. Cuaca awal tanam mendukung, air juga bagus, sampai dengan panen beberapa kali harganya juga meskipun naik turun, tapi masih di atas rata-rata. Harga bervariasi. Di awal sempat 30 ribu, lalu bertahap naik sampai 40 dan 50 ribu. Di akhir seperti sekarang sudah 20 ribu, tapi ini masih mahal,” ujarnya.

Dikatakannya, musim panen cabai bisa sampai dua bulan hingga tiga bulan. Periodenya bisa delapan sampai 10 kali panen. Wujud syukur yang dilakukan para petani saat ini, adalah akumulasi keuntungan sejak awal panen hingga saat ini.

“Kalau saya pribadi sudah sekitar 8 kali panen. Untuk modal sudah kembali dan tentunya sudah menerima keuntungan. Mudah-mudahan kondisinya bisa seperti ini terus,” imbuhnya.

Namun diakui, tingginya intensitas hujan yang terjadi saat ini, membuat tanaman cabai merah sedikit banyak terdampak. Banyak tanaman yang mati akibat hujan yang terjadi terus-menerus.

2

“Hujannya masih tinggi. Petani paling juga setelah ini ganti komoditas tanaman. Biasanya diganti ke palawija dulu, sampai cuaca normal. Setelah itu, baru tanam cabai lagi,” bebernya.

Sementara itu, Sutarno petani lainnya yang ditemui Radar Cirebon menuturkan, jika saat ini hujan dengan intensitas tinggi, berdampak serius bagi tanamam cabai merah. Bahkan, banyak petani yang berhenti sementara dulu, menunggu cuaca stabil untuk kembali menanam cabai merah akibat hujan yang masih sering terjadi.

“Hujannya masih sering, cuaca belum stabil. Petani antisipasi rugi karena tanaman rusak atau mati, sementara berhenti dulu,” ungkapnya. (dri)

Tags :
Kategori :

Terkait