CIREBON - Rencana Pemerintah Kota Cirebon merevitalisasi Taman Kebumen masih jauh dari realisasi. Proyek dengan alokasi anggaran Rp4,5 miliar ini, belum masuk lelang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Syaroni ATD MT mengatakan, penataan kawasan Kebumen masih dalam tahap evaluasi DED (detail engineering design). “Saat ini masih proses evaluasi DED,” kata Syaroni, kepada Radar Cirebon, Senin (24/2).
Disampaikan dia, ketika evaluasi DED sudah selesai, akan dilanjutkan ke proses lelang. Mengingat anggarannya sudah disediakan. Diharapkan, Maret proyek ini masuk ke tahap lelang. “Mudah-mudahan ya,” ucap dia.
Rencana revitalisasi Alun alun Kebumen ternyata sudah disusun sejak tahun 2015. Desain lapangan kebumen ini, nantinya akan menyatukan konsep dari 3 lokasi, yakni Lapangan Kebumen, Gedung Bundar dan tanah milik Bank Mandiri.
Khusus lahan milik Bank Mandiri walaupun terintergrasi dengan Lapangan Kebumen, akan tetapi biayanya dari Bank Mandiri.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D), Arif Kurniawan ST menjelaskan, konsep penataan lapangan kebumen ini nantinya akan dibuat green amphitheater dengan dominasi rumput sehingga bisa meresapkan air hujan. Di saat tidak digunakan, bisa dimanfaatkan sebagai sitting group bagi masyarakat.
Desain Lapangan Kebumen mengusung konsep galeri terbuka, teater terbuka, teater taman, sanggar seni budaya terbuka, mobil pustaka dan dokumenter budaya, kantor sekretariat dan administrasi, serta taman bermain anak.
Revitalisasi Lapangan Kebumen ini, salah satu bagian dari penataan kota tua di Jl Pasuketan.
Sementara itu, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), Drs H Agus Mulyadi MSI menambahkan, revitalisasi lapangan kebumen akan dimulai tahun ini, dan anggarannya berumber dari APBD tahun 2020.
Disampaikan dia, pemkot serius menata kota sekaligus mengenakan dunia pariwsata Kota Cirebon yakni Cirebon sebagai kota pusaka. Lapangan Kebumen terlebih dulu yang akan dibenahi, di sekeliling areanya banyak terdapat bangunan cagar budaya. (abd)