\"Memang sudah pakai tanggul tapi tidak menyelesaikan masalah karena air dari sebelah timur atau perkampungan masuk semua ke sini,\" tambahnya.
Razaki menuturkan, sebanyak 32 titik tanggul di Kemang Pratama telah jebol saat terjadi luapan air sungai. Untuk itu Dewan Lingkungan Hidup Kemang Pratama terus berupaya menghijaukan bantaran sungai yang sudah terabrasi.
\"Kita juga bekerja sama dengan BBWS dan pemerintah daerah untuk bagaimana memperkuat lagi bantaran sungai salah satunya dengan menanam pohon vetiver dan pohon lainnya seperti yang sedang dilakukan saat ini,\" ujarnya.
Selain itu, gerakan menanam delapan ribu pohon di Kemang Pratama bertujuan membuat hutan mini di area pinggir sungai sebagai wahana edukasi dan konservasi tanaman langka serta menginisiasi gerakan Kemang Pratama Berkebun. (rls)