Menkes Terawan Klaim Pasien Corona Asal Depok Membaik

Selasa 03-03-2020,13:45 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

MENKES Terawan Agus Putranto mendatangi RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (2/3). Kedatangan menkes terkait dengan adanya dua orang WNI yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19).

Menkes Terawan memastikan bahwa keadaan kedua pasien corona tersebut baik. “Semua pasien dalam kondisi baik. Nggak ada demam, nggak ada sesak, nggak ada apa-apa. HP main sendiri juga bisa. Menurut saya sehat,” kata Terawan kepada wartawan di RSPI Sulianti Saroso Jakarta.

Ia mengatakan kondisi dua pasien sudah membaik dan sudah bisa dipulangkan. Namun, kata menkes, pasien tetap harus di-swipe ulang setelah 5 hari.

“Sebenernya kalau mau dipulangkan ya bisa, tapi kan saya mesti cek lagi. Kita swipe ulang. Biasanya setelah lima hari kita swipe ulang,” ujarnya.

Dua pasien yang ibu dan anak asal Depok, Jawa Barat, ini dalam pengawasan tim medis yang khusus menangani pasien rujukan penyakit infeksi. “Terpisah sendiri gedungnya. Di ruang isolasi RSPI yang sudah emang memenuhi standar. Wong ini rumah sakit rujukan nasional untuk penyakit infeksi,” ujarnya.

Penanganannya, kata Terawan, sesuai dengan simulasi meskipun yang disimulasikan lebih gawat. Menurutnya, virus corona tidak seganas H5N1 dan penyakit menular lainnya.

“Kalau ini kan enggak, corona ini kan nggak seganas H5N1, flu burung, dan sebagainya,” terang menkes.

2

Ia lalu menceritakan kronologi penularan Covid-19 dua WNI itu. Di mana bermula ketika NT (32) selaku guru dansa, berdansa dengan warga negara (WN) Jepang di salah satu klub di Jakarta, 14 Februari lalu. Ia kemudian merasakan gejala batuk-batuk, sesak, dan demam hingga akhirnya berobat jalan. Sedangkan pasien berinisial MD (64), merupakan ibu NT yang sempat kontak langsung pada 20 Februari lalu.

Keduanya didiagnosa tertular virus corona dan dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso. “Sampai di sini (RSPI Sulianti Saroso) tangga 1 Maret. Kita langsung melakukan cek. Hasilnya tadi pagi (kemarin, red) saya diberitahu maka tracking sudah jalan. Sehingga si pasien cewek ini bersama ibunya, dua-duanya dicek. Saat ini kondisinya baik, batuk sekali-kali,” beber menkes.

Sebelum mendapat perawatan intensif di RSPI Sulianti Saroso, kedua pasien sempat dirawat dan dilakukan pemeriksaan di RS Mitra Keluarga Depok. Ia memastikan bahwa dinas kesehatan dan Kemenkes melakukan upaya sesuai Standar Operational Prosedur (SOP) yang telah disepakati bersama organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO).

“Yang tidak bisa itu kita cegah, memang kalau mau sakit ya sakit. Itu yang kita tidak tahu. Tapi, pencegahan sudah kita lakukan. Jadi sudah jelas, bahwa apa yang dilakukan oleh Balitbangkes sudah nyata. Kalau positif ya positif. Kalau negatif ya negatif,” jelasnya.

Lebih lanjut menkes menjelaskan mekanisme selanjutnya yang disebut surveillance tracking. Mekanismenya, mulai dari dengan siapa pasien melakukan kontak, tempat tinggal di mana, rumah sakit yang mana.

“Semuanya kita tracking. Kita cek waspadai. Bukan berarti semua harus di-swap. Harus inget ya, tidak semua orang kontak itu menjadi sakit atau positif corona. Itu yang harus disadari,” terangnya.

“Itu terbukti dari pasien World Dream. Bukan yang Diamond Princess ya, dia diturunkan di Hongkong. Tapi apa kenyataannya, 188 orang itu negatif semua. Padahal ada kontak di situ,” tambahnya.

Artinya, kata ia, tidak semua kontak akan jadi positif Covid-19, tergantung kondisi tubuh seseorang. Kalau imunitas orang baik, maka kecil kemungkinan akan tertular virus corona.

Tags :
Kategori :

Terkait